Senin, 27 Oktober 2014

Liputan6 : RSS2 Feed

Liputan6 : RSS2 Feed


Ribuan Anak Muda Cuci Kaki Orang-tua di Taiwan

Posted: 27 Oct 2014 08:35 PM PDT

Ribuan orang berkumpul awal pekan lalu di depan Kantor Presiden Taiwan, dimana mereka membasuh kaki orang tua mereka, kakek-nenek dan warga senior lainnya untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan. Acara ini diadakan dalam rangka Hari Senior Citizen.

Menurut Republik China Sports Federation, yang mengorganisir acara bekerjasama dengan pemerintah Kota Taipei, acara cuci kaki para orang-tua ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bakti dan menginspirasi anak muda untuk lebih memperhatikan orang tua mereka dan warga senior lain dengan lebih baik.

"Selain mencuci kaki, anak-anak muda ini juga memberikan para orang-tua secangkir teh, yang diakhiri dengan pelukan hangat,"  kata Yang Yung-jui, humas federasi penyelenggara acara ini sebagaimana dilansir melalui TaipeiNews, Selasa (28/10/2014).

Tahun ini merupakan kedua kalinya acara cuci kaki masal ini diadakan. Di tahun sebelumnya, Guinness World Record mencatat 4.363 pasang kaki peserta cuci kaki masal. Tahun ini, peserta acara ini diikuti oleh sekitar 10 ribu orang-tua. Panitia sendiri menyiapkan lebih dari 10 ribu set bak cuci kaki, yang terdiri dari cekungan plastik, bangku, handuk, dan cangkir teh.

Selain itu, para warga senior yang telah mendaftar dalam acara ini masing-masing juga memperoleh voucher restoran sebesar NT$ 1.000 (sekitar Rp 400 ribu).

Sofyan Djalil Hentikan Rapim Perdananya karena JK

Posted: 27 Oct 2014 08:34 PM PDT

Para Menteri Kabinet Kerja sibuk memulai hari pertama dengan menggelar rapat pimpinan (rapim). Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil yang mulai aktif menjalankan koordinasi dengan kementerian lain.

Rapim dengan internal Kemenko ini merupakan rapat perdana Sofyan usai pelantikan dan serah terima jabatan Senin (27/10/2014) kemarin.

Ditemui wartawan di Gedung Kemenko Perekonomian, Lapangan  Banteng, Jakarta Pusat, Sofyan menyatakan, agenda pertama dalam rapim tentu berkoordinasi dengan seluruh jajaran Eselon di internal.

"Pertama, saya perlu mem-brief perkembangan apa saya yang sedang dikerjakan teman-teman, sehingga apa yang perlu di follow up sekarang, apa yang perlu dibantu dan apa yang perlu diselesaikan," ujar dia, Selasa (28/10/2014).

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu juga akan rutin mengadakan rapat mingguan guna mengatasi permasalahan dan kesulitan yang dihadapi. Memulainya melalui internal Kemenko Perekonomian.

"Itu jangka pendeknya. Jangka menengah dan panjangnya sesuai arahan Pak Presiden berjalan umum saja tentang apa yang diharapkan dari menteri dan bagaimana menteri mengerjakan sesuatu. Tidak boleh ada ego sektoral, koordinasi yang efektif, jangan ditunda-tunda, masalah birokrasi yang menghambat pekerjaan pemerintah dan sebagainya," terang dia.

Sementara koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim, Soesilo Indroyono, Sofyan menekankan pentingnya menghilangkan gap dan sailo yang ada di pemerintahan.

"Pemerintah terdiri dari departemen-departemen, jadi memutuskan hal apapun menyangkut beberapa kementerian, misalnya dengan pertanian, keuangan, Bappenas, maritim, pembangunan manusia. Tapi cair saja, jadi kalau saya perlu Menteri ESDM bisa saya panggil untuk koordinasi," tegas dia.

Saat Rapim masih berlangsung, tiba-tiba Sofyan Djalil bergegas pergi meninggalkan kantornya karena harus segera bertandang menemui Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.

"(Rapim) sedang interup, karena saya harus ketemu Wapres. Belum tahu soal apa. Itulah jadi ada langit di atas langit," tukasnya. (Fik/Nrm)

Behind The Scene Film Tak Kemal Maka Tak Sayang

Posted: 27 Oct 2014 08:31 PM PDT

Cerita dibalik film Tak Kemal Maka Tak Sayang

Menkes Ingatkan Pemuda untuk Siap Hadapi MEA 2015

Posted: 27 Oct 2014 08:30 PM PDT

Pada tahun 2015 nanti, Indonesia akan memasuki era Komunitas ASEAN (MEA). Dalam hal ini, para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda yang unggul sehingga dapat berkompetensi dalam persaingan global.

Begitu disampaikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat memberikan sambutan ketika menjadi inspektur upacara peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (28/10/2014).

"Revolusi mental yang dicanangkan bapak Presiden Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu, revolusi mental harus dapat dijadikan sebagai pemicu pembangunan kepemudaan secara berkelanjutan, terus dilaksanakan melalui proses penyegaran, pemberdayaan dan pengembangan, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan," kata Menkes.

Menkes juga menegaskan, pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan, memiliki kompetensi sehingga mampu menghadapi persaingan global, pemuda yang melakukan masa depan terbaik untuk dirinya dan masyarakat.

7 Permintaan Pengusaha Penerbangan kepada Ignasius Jonan

Posted: 27 Oct 2014 08:29 PM PDT

Pengusaha penerbangan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menyambut baik penunjukan Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) mengingat rekam jejak karirnya selama ini dan sejumlah keberhasilannya di sektor transportasi.

“INACA berharap Menhub baru dapat meningkatkan daya saing maskapai penerbangan nasional sekaligus membangun atmosfer industri penerbangan yang sehat,” kata Ketua INACA Arif Wibowo di Jakarta, Selasa (28/10/2014).

INACA juga menyampaikan tujuh poin penting yang dapat menjadi masukan bagi menteri perhubungan dalam membenahi dan menciptakan industri penerbangan yang sehat, terutama menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.

“Setelah kami inventarisasi, ada sejumlah bidang yang segera mendapatkan pembenahan, mulai dari kebijakan mengenai safety, penetapan tarif, hingga persoalan airport tax yang semestinya memudahkan maskapai,” kata Arif yang juga President & CEO Citilink Indonesia.

Pertama, dalam hal keselamatan penerbangan Arif mengatakan Menhub baru perlu melakukan percepatan untuk “menaikkan kelas” dari FAA kategori 2 menjadi kategori 1, dengan demikian akan menurunkan country safety risk yang pada akhirnya juga menurunkan biaya asuransi pesawat.

Hal ini juga semakin diperlukan mengingat persaingan di level regional dan global yang membutuhkan Kedua, soal penataan bandara yang terdiri dari bandara utama, bandara pendukung serta bandara perintis sehingga terbentuk interkonektivitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang efektif.

Hal itu meliputi juga penataan pungutan-pungutan tambahan yang tidak relevan di dalam bandara sehingga tetap sesuai dengan dokumen standar ICAO 9082 yang sebetulnya sudah tercakup.

Ketiga, penurunan terhadap struktur biaya avtur di Indonesia yang masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, sehingga dapat mengurangi daya saing maskapai penerbangan nasional jelang ASEAN Open Sky Policy 2015.

Keempat, kebijakan nol persen untuk bea masuk bagi komponen pesawat, mengingat sudah ada SK Menkeu mengenai hal tersebut namun dalam pelaksanannya belum berjalan baik.

Kelima, perlu kebijakan tarif yang “pro-pasar” tanpa adanya pembatasan harga namun mengikuti mekanisme pasar, terutama di rute-rute yang sudah dilayani banyak operator penerbangannya, sedangkan untuk yang single operator memang perlu ada penerapan batas atas.

INACA mengaku paham bahwa kebijakan pemerintah tentang tarif merupakan instrumen untuk melindungi kepentingan konsumen dan juga melindungi maskapai penerbangan selaku operator angkutan udara sesuai dengan UU Penerbangan No.1/2009.

Keenam, perlu regulasi yang bisa memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang penerbangan, seperti pilot, instruktur, inspektur dan mekanik. Hal itu sangat mendesak mengingat perkembangan teknologi dan jenis pesawat yang pesat.

Ketujuh, INACA juga berharap agar penerbangan tidak berjadwal (charter) mendapat perhatian pemerintah dengan ditetapkannya FBO (fixed based operation) untuk penerbangan charter di setiap bandara serta perlu adanya regulasi terbang malam untuk helikopter. (Nrm)

Pakar: Rudiantara Sosok Menkominfo yang Tepat

Posted: 27 Oct 2014 08:26 PM PDT

Komisaris Indosat, Rudiantara telah resmi dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Kabinet Kerja Jokowi-JK pada hari ini, Senin (27/10/2014).

Latar belakang Rudiantara di dunia industri telekomunikasi memang tak perlu diragukan lagi. Selain berkarya di Indosat, Rudiantara juga pernah menyumbangkan tenaga dan pikirannya di dua operator seluler Tanah Air lainnya, yakni Telkomsel dan XL.

Guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Suhono Harso Supangkat mengatakan bahwa Rudiantara adalah sosok yang mengerti benar dengan industri telekomunikasi dan teknologi. Pengalamannya diharapkan mampu memberi kontribusi nyata dan memberi solusi yang efektif.

"Pilihan yang baik ya. Dia (Rudiantara) kan sudah sangat berpengalaman di industri telekomunikasi, seharusnya paham apa-apa yang mesti dilakukan dan bagaimana menyelesaikan masalah yang ada di industri," ujar Profesor Suhono di acara 2nd Anniversary BlackBerry Innovation Center (BBIC) yang berlangsung di Bandung.

Meski begitu, Profesor Suhono sedikit heran dengan struktur Kabinet Kerja Jokowi yang menempatkan Kemenkominfo di bawah Menkopolhukam, bukan di bawah Menko Perekonomian. Kondisi ini sendiri belum bisa diprediksi apakah akan berdampak pada performa Kementerian atau tidak.

"Sedikit aneh ya, kok di bawah Menkopolhukam, bukan Menko Perekonomian," ungkap Profesor Suhono.

Pekerjaan rumah Rudiantara sebagai pengganti Tifatul Sembiring memang tidaklah mudah. Tantangan utama yang harus dibereskan olehnya adalah masalah peningkatan infrastruktur, mempercepat koneksi internet, serta tata kelola spektrum frekuensi di Indonesia.

Patut ditunggu gebrakan apa yang akan dihadirkan Rudiantara dalam memajukan industri telekomunikasi dan teknologi di Indonesia. Terkait dengan posisinya sebagai Menkominfo, Rudiantara menyisihkan sejumlah calon kuat lainnya. Dua di antaranya adalah Dirut RRI Niken Widiastuti dan Maruarar Sirait dari PDIP.

Berkarir atau Jadi Ibu, Yuk Ikuti Acara Womens Talk

Posted: 27 Oct 2014 08:23 PM PDT

Menjadi fulltime sebagai ibu atau menjadi ibu tapi tetap berkarir bagi banyak perempuan adalah pilihan yang agak sulit. Namun dengan kiat-kiat tertentu banyak perempuan yang sukses menjadi ibu sekaligus berkarir.  

Bagaimana sebenarnya membagi waktu keduanya?

Liputan6.com bersama dua perempuan yang sukses menjadi ibu rumah tangga dan sukses berkarir juga: Arifa Febriyanti, General Manager M2M XL Axiata dan Arzeti Bilbina yang berprofesi sebagai model, aktris dan presenter akan membagi kiat mereka untuk meraih sukses dalam keduanya di acara Women’s Talk: Mom and Career.

Acara ini akan diadakan pada:

Hari: Rabu

Tanggal: 29 Oktober 2014

Tempat: XL Xperience Center Senayan City Lantai 4, Jakarta Pusat.

Acara yang akan dimulai pukul 18:00 – 21:00 WIB ini dimeriahkan oleh Ucita Pohan sebagai MC. Hanya dengan biaya Rp. 50.000,- per orang, para sahabat Liputan6.com sudah akan memperoleh pengalaman dari kedua nara sumber yang kompeten dan tentu saja foto-foto seru di area photobooth yang telah disediakan. Acara akan diakhiri dengan makan malam bersama.

Yuk ajak teman dan sahabat untuk datang ke acara ini. Segera daftarkan diri anda melalui http://bit.ly/Lip6WTMom. Acara ini untuk umum dan terbatas.

Women’s Talk diadakan setiap bulan sekali. Karen itu biar tak ketinggalan infonya, ikuti terus  liputan6.com untuk berbagai informasi terbaru. Jangan lupa untuk  memfollow twitter @Liputan6dotcom dan facebooknya: facebook.com/liputan6dotcom

 

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Sutan Sukarnotomo Wafat

Posted: 27 Oct 2014 08:23 PM PDT

Belum genap sebulan setelah dilantik, Anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Sukarnotomo meninggal dunia. Sutan mengembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (28/10/2014) dini hari pukul 00.15 WIB di usia ke-66.

Dari data yang diterima, Pria kelahiran Padang, 16 Mei 1948 itu meninggalkan seorang istri dan 6 orang anak. Kini, jenazahnya disemayamkan di Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).

Pantauan Liputan6.com di lokasi, jenazah Sutan dibawa menuju Gedung Parlemen menggunakan mobil ambulans berwarna silver, dengan iring-iringan pengawalan petugas kepolisian dan keluarga.

Sesampainya di Gedung Parlemen, Jenazah Sutan disambut pengaman dalam (Pamdal) setempat dan ditandu oleh 6 orang Pamdal untuk disemayamkan di dalam Gedung Nusantara.

Belum diketahui penyebab meninggalnya Sutan Sukarnotomo, saat ini pihak keluarga belum bisa dimintai keterangannya.

Lahar Kilauea di Hawaii Capai Pemukiman, Warga Diminta Mengungsi

Posted: 27 Oct 2014 08:18 PM PDT

Lahar letusan Gunung Kilauea di Hawaii mengancam warga di Kota Pahoa. Mereka yang tinggal di sekitar area tersebut pun diminta untuk segera mengungsi.

"Penduduk Kota Pahoa diperingatkan bahwa aliran lahar menuju kawasan tersebut," demikian imbau pejabat setempat sepreti dimuat VOA News, Selasa (28/10/2014).

Kementerian Pertahanan Sipil, seperti dikutip dari Reuters, membenarkan pernyataan aliran lava menuju Kota Pahoa.

"Maju sekitar 10 sampai 15 meter per jam, dari laporan pihak berwenang yang memonitor sekitar jam. Berakibat penutupan dua jalan," kata kementerian tersebut.


Sejauh ini, petugas tengah membangun akses sementara dan melindungi jalan raya 130, sebuah rute utama yang kerap dilintasi 10.000 mobil dalam sehari.

Tanpa akses jalan tersebut, sekitar 8.000 orang di Distrik Puna bisa terkepung lava.

Palang Merah telah menyediakan tempat penampungan bagi warga Hawaii di jalur lahar bersuhu 2.000 derajat Celsius dekat Kota Pahoa, bekas perkebunan gula dengan toko-toko kecil dan rumah-rumah di pulau terbesar dalam kepulauan Hawaii.

Gunung Kilauea telah menyemburkan lava dari celah Pu'u O'o sejak 1983. Namun aliran lahar itu mengancam kota mulai 27 Juni lalu. (Yus)

Rachmat Gobel: Harga BBM Naik atau Tidak Tak Perlu Didebatkan

Posted: 27 Oct 2014 08:16 PM PDT

Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter pada November mendatang. Rencana kenaikan ini tentu mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak.

Namun Menteri Perdagangan (Mendag) yang baru dilantik, Rachmat Gobel, mengatakan bahwa jadi tidaknya kenaikan harga BBM seharusnya tidak perlu diperdebatkan, karena pemerintah dan masyarakat harus selalu siap dengan kemungkinan tersebut.

"Kalau seandainya subsidi itu dihapuskan, kita harus berpikir mau dihapuskan atau tidak itu tidak ada masalah, itu urusan nanti," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), seperti dikutip Selasa (28/10/2014).

Menurut dia, membuat keputusan untuk menaikan harga BBM bukan pekerjaan yang mudah. Segala pihak harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan ini. Maka di sanalah Rachmat akan berperan untuk menjembatani segala kepentingan terkait kenaikan ini.

"Saya harus mengajak teman-teman ke sana, bagaimana mengatasinya. Jangan sudah mau diputuskan tiba-tiba kita ribut semua. Ini saya juga kan dari pengusaha, jadi keputusan keputusan, pengumuman, keluarnya nggak ada waktu buat kawan-kawan untuk kerja. Jadi saya minta kepada kawan-kawan harus mulai berpikir ke sana," jelasnya.

Selain itu, menyadari pentingnya BBM bersubsidi bagi keberlangsungan industri, terutama skala kecil, maka Rachmat juga akan mengajak kalangan pengusaha untuk berdiskusi untuk menjaga kesiapan industri jika harga BBM naik.

"Saya akan mengundang kawan-kawan Kadin dan Apindo untuk membahas kesiapan industri kita apabila subsidi BBM itu dihapuskan. Tetapi ini bukan dihapusakan sebenarnya, tetapi dialihkan," tandas Rachmat Gobel. (Dny/Nrm)

Tidak ada komentar: