Perkembangan berita terkini penemuan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014. Selengkapnya klik di tautan ini dan ini.
Rabu 14 Januari 2015
Pukul 09:55 WIB
Bagian-bagian kotak hitam atau black box Pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya ditemukan lengkap. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menilai, kondisi rekaman data penerbangan (FDR) dan rekaman percakapan kokpit (CVR) masih bagus.
Pukul 06:30 WIB
Kedua bagian black box AirAsia QZ8501, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) sudah berhasil ditemukan. Sejak diangkat dari dasar laut, kedua bagian black box tetap diletakkan di wadah berisi air layaknya akuarium. Begitu pula saat tiba di Jakarta, FDR dan CVR tetap direndam di air.
Ternyata, perendaman black box ini bukan tanpa alasan. Perendaman ini juga punya cerita sendiri hingga cara ini masih tetap dijaga.
Pukul 05:30 WIB
Kabasarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyampaikan kepada keluarga korban bahwa akan ada wacana penghentian operasi pokok pencarian dan digantikan dengan operasi harian.
Pukul 05:01 WIB
Proses investigasi sudah mulai dilakukan di kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Berbagai tenaga ahli dari berbagai negara juga sudah terlibat. Tim nantinya juga akan diperkuat oleh ahli di luar bidang teknis. Misalnya saja, dokter, psikolog, dan psikiater.
Pukul 03:30 WIB
Harapan datang dari keluarga Korban AirAsia, Susiah asal Desa Sumber Agung, Kediri. Keluarga korban meyakini bahwa seluruh penumpang yang belum ditemukan masih berada di badan pesawat yang hingga saat ini belum dapat dievakuasi oleh Tim Basarnas dan TNI.
Pukul 00:09 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan investigasi. Setelah rekaman data penerbangan (flight data recorder/FDR) berhasil diunduh datanya, kini rekaman kokpit (cockpit voice recorder/CVR) pesawat AirAsia QZ8501 tak lama lagi juga akan di-download.
Selasa 13 Januari 2015
Pukul 23:15 WIB
Tim investigasi AirAsia QZ8501 Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada hari ini mengunduh data dari rekaman data penerbangan (flight data recorder/FDR). Proses unduh data dari FDR dinyatakan selesai.
Pukul 22:48 WIB
Rekaman kokpit (cockpit voice recorder/CVR) pesawat AirAsia QZ8501 sudah berada di laboratorium Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). CVR baru akan diproses pada Rabu siang, 14 Januari 2015.
Pukul 21:17 WIB
Masih banyak korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jenazahnya belum ditemukan. Karena itu pemerintah melalui TNI Angkatan Laut telah menyediakan lokasi untuk tabur bunga bagi keluarga korban, demi mengurangi duka mereka.
Pukul 19:59 WIB
Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat nahas AirAsia QZ8501 telah ditemukan dari kedalaman Laut Jawa, dekat Selat Karimata. Bagian kotak hitam atau black box berisi data rekaman suara di kokpit AirAsia itu telah ditemukan sejak pagi hari pencarian ke-17 ini.
Pukul 19:29 WIB
Kotak hitam atau black box pesawat nahas AirAsia QZ8501 yang berisi data rekaman suara di kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) akhirnya ditemukan di kedalaman Laut Jawa, dekat Selat Karimata. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah memastikan penemuan ini.
Pukul 18:59 WIB
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi rekaman kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR), bagian dari black box atau kotak hitam Pesawat [AirAsia QZ8501]( 2160522 ""). CVR itu sempat dipamerkan di Posko Utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 18:57 WIB
[Black box cockpit voice recorder]( 2160518 "") (CVR) atau rekaman percakapan kokpit pesawat AirAsia QZ8501 hari ini ditemukan tim penyelam TNI AL, menyusul ditemukan flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan Senin kemarin.
17:56 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan, kotak hitam atau black box berisi data rekaman suara di kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) AirAsia belum ditemukan. Pernyataan ini sekaligus menjawab desas-desus yang beredar soal penemuan CVR.
Pukul 17:21 WIB
Dua alat yang diperlukan untuk menguak misteri penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501 telah ditemukan: Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Kini, tim investigasi AirAsia bentukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang mengunduh informasi yang ada dari instrumen perekam data penerbangan itu. Tim juga sedang menunggu kedatangan perekam suara kokpit atau CVR.
Pukul 16:43 WIB
Tim investigator bentukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah men-download rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) dari black box AirAsia QZ8501. Proses yang sudah dilakukan sejak pagi ini diharapkan dapat selesai Selasa sore.
Pukul 15:54 WIB
Investigator atau penyelidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ony Soeryo Wibowo mengatakan, KNKT juga menargetkan bagian kabin kokpit pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan. Sebab, selain black box atau kotak hitam, bagian kabin kokpit juga hal penting lain untuk diinvestigasi KNKT.
Pukul 15:39 WIB
Hari ke-17 pencarian AirAsia QZ8501, 2 jenazah yang sudah dikirim ke RS Bhayangkara, Surabaya, berhasil diidentifikasi lagi. Satu berjenis kelamin laki-laki dan lainnya perempuan.
Pukul 10:28 WIB
Presiden Jokowi berharap, dengan black box FDR AirAsia yang ditemukan pada Senin 12 Januari kemarin itu dapat menguak penyebab jatuhnya pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 awak itu. "Kotak Hitam pesawat AirAsia QZ8501 sudah ditemukan. Semoga penemuan ini akan menjawab teka-teki penyebab jatuhnya pesawat," ungkap Jokowi di laman Facebooknya, Selasa (13/1/2015).
Pukul 07:00 WIB
Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan akan menyambangi Komisi V DPR untuk melaporkan hasil operasi gabungan yang dilakukan selama 16 hari. Selain itu, Basarna juga akan menemui keluarga korban AirAsia di Surabaya.
Pukul 06:58 WIB
Tim penyelamkembali diturunkan untuk mengangkat Cockpit Voice Recorder (CVR) AirAsia QZ8501. Posisi CVR yang terlacak dari sinyal ping tersebut tidak jauh dari lokasi ditemukannya Flight Data Recorder (FDR).
Pukul 06:28 WIB
KNKT telah menerima black box FDR AirAsia QZ8501 dari Basarnas. Namun begitu, tidak mudah mengungkapkan penyebab kecelakaan pesawat nahas tersebut. Ada 1.200 paramater pada FDR yang harus diterjemahkan.
Pukul 05:31 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT) sudah menerima Black box Flight Data Recorder (FDR) dari tim SAR gabungan. Tim akan mulai melakukan identifikasi dan investigasi terhadap FDR hari ini.
Pukul 04:00 WIB
Setelah menerima bagian black box AirAsia QZ8501, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai diburu waktu untuk dapat membuka tabir misteri tragedi itu. KNKT menyebut waktu tercepat dalam mengungkap kecelakaan pesawat adalah 5 bulan.
Pukul 02:30 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengaku tengah mempertimbangkan antara harapan para keluarga korban dan realitas yang masih bisa dicapai terkait pencarian korban. Namun begitu, ia menyebut tak ada operasi yang berlangsung secara terus menerus.
>>Senin 12 Januari 2015>>
Senin 12 Januari 2015
Pukul 21:57 WIB
Penemuan bagian dari black box ini menurut Komite Nasional Keselamatan Terbang (KNKT) dinilai lebih cepat dari batas waktu baterai sinyal alat tersebut. Namun demikian, bagian black box lainnya, yakni cockpit voice recorder (CVR) belum ditemukan. Diharapkan rekaman suara di kokpit itu bisa ditemukan sebelum baterai sinyalnya habis sekitar 15 hari mendatang.
Pukul 21:22 WIB
Sebelumnya black box AirAsia QZ8501 dikabarkan terbakar. Namun Ketua KNKT Tatang Kurniadi membantah hal tersebut. Menurutnya kondisi FDR bagus. Saat ini, kata Tatang, FDR masih tersimpan di kotak berisi air. Tim malam ini akan mulai membicarakan teknis pembukaan FDR. Data selanjutnya dapat diunggah dari FDR.
Pukul 19:39 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan dana bantuan Rp 100 juta kepada TNI AL yang telah berupaya mencari dan mengevakuasi korban dan serpihan pesawat AirAsia. Penyerahan bantuan berupa uang tunai diterima langsung secara simbolis oleh Komandan SAR Laut Laksamana Pertama Abdul Rasyid K di hadapan puluhan tim penyelam gabungan TNI AL.
Pukul 20:00 WIB
Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan dari black box AirAsia QZ8501 sudah berada di laboratorium Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Jakarta, pada malam ini. Seiring pencarian cockpit voice recorder (CVR), tim investigasi KNKT siap memulai investigasi FDR.
Pukul 18:55 WIB
Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang membawa black box berupa Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501 tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Kotak hitam itu berhasil ditemukan oleh tim gabungan Badan SAR Nasional Senin pagi tadi. Black Box akan diinvestigasi KNKT di Jakarta.
Pukul 18:12 WIB
Tim Disaster Victims Identification (DVI) mulai kesulitan mengidentifikasi para jasad korban AirAsia QZ8051 yang telah rusak. Selain menggunakan data rekaman CCTV di Terminal II Bandara Juanda, para ahli juga mengandalkan DNA, yang diambil dari tulang jenazah. Hal tersebut dijelaskan Profesor Dr Sukri, ahli forensik dari Universitas Airlangga Surabaya. Dia mengatakan, saat ini kondisi jenazah korban yang belum teridentifikasi sudah tidak baik. Jaringan lunak tubuh korban sudah rusak.
Pukul 17:55 WIB
Direktur Operasional dan Pelatihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi mengatakan, Tim SAR Gabungan telah bekerja dan membuahkan hasil signifikan dengan menemukan dan mengevakuasi Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam Pesawat AirAsia QZ8501. Tim masih harus menemukan dan mengevakuasi Cockpit Voice Recorder (CVR), bagian lain dari kotak hitam, dan menemukan jenazah penumpang AirAsia. Tim SAR Gabungan menduga CVR berada di lokasi yang sulit. Diperkirakan, CVR terhimpit puing-puing sayap pesawat sehingga belum bisa diangkat.
Pukul 17:06 WIB
Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam AirAsia QZ8501 diterbangkan ke Jakarta. FDR dibawa menggunakan Pesawat Boeing 737 A-7304 milik TNI Angkatan Udara. FDR itu dibawa ke Jakarta bersama dengan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan rombongan. Salah satu rombongan yang ikut adalah Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi.
Pukul 16:29 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan rombongan tiba di Posko Utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (12/11/2015) sore. Panglima baru saja dari KRI Banda Aceh untuk menyampaikan penemuan black box Flight Data Recorder (FDR) AirAsia QZ8501. Pantauan Liputan6.com, Senin (12/1/2015), Moeldoko bersama rombongan tiba di Lanud Iskandar dengan 2 Helikopter Bell milik TNI Angkatan Laut dan 1 Helikopter Dolphin milik Badan SAR Nasional (Basarnas). Bersama Moeldoko terlihat Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi dan jajaran petinggi TNI. Selain itu, Moeldoko dan rombongan juga memboyong FDR yang ditemukan Tim SAR Gabungan.
Pukul 15:57 WIB
Bagian dari black box AirAsia QZ8501, yakni Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan. Pencarian masih terus dilakukan terhadap bagian lain dari black box yakni Cockpit Voice Recorder (CVR). Bagian dari black box tersebut pun diserahkan secara simbolis oleh Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Widodo kepada Ketua KNKT Tatang Kurniadi di KRI Banda Aceh, Senin (12/11/2015).
Pukul 11:13 WIB
Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box atau kotak hitam Pesawat AirAsia QZ8501 sudah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dan sudah berhasil diangkat. Pencarian masih terus dilakukan terhadap bagian lain dari black box yakni Cockpit Voice Recorder (CVR). Direktur Operasional dan Pelatihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi mengatakan, Cockpit Voice Recorder diketahui terpisah dari FDR sejauh 20 meter.
Pukul 11:02 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo memastikan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box AirAsia QZ8501 telah ditemukan dan diangkat. Ia menampik FDR ditemukan terhimpit badan pesawat. "Bukan terhimpit badan pesawat, itu jadi menebak-nebak seperti badan pesawat sudah ketemu. Seperti info saat update kemarin, FDR ditemukan di bawah puing-puing sayap. Beda badan dengan sayap," ungkap Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Senin (12/11/2015).
Pukul 10:56 WIB
Direktur Operasional dan Pelatihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi menyatakan Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501 sudah ditemukan Tim SAR Gabungan. Kondisi FDR dilaporkan dalam kondisi relatif masih utuh.
Pukul 09:46 WIB
Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box AirAsia QZ8501 telah ditemukan. Pencarian masih terus dilakukan terhadap bagian lain dari black box yakni Cockpit Voice Recorder (CVR). "Ada laporan dari Ketua KNKT bahwa pada pukul 07.11 telah berhasil diangkat bagian dari black box yakni Flight Data Recorder oleh Tim SAR Gabungan," ungkap Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, Senin (12/11/2015).
Pukul 09:05 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), mempresiksi kondisi cuaca di lokasi pencarian black box AirAsia QZ8501 akan diguyur hujan ringan pada Senin (12/11/2015) pagi. Meski begitu, kondisi cuaca di daerah pencarian umumnya kondusif. Meski begitu, Kepala BMKG Pangkalan Bun, Lukman Soleh di Pangkalan Bun, Kalteng, mengimbau Tim SAR untuk tetap waspada di sekitar wilayah sektor timur pencarian karena akan hujan ringan. Sedangkan prakiraan cuaca khusus di sekitar wilayah yang diduga terdapat black box AirAsia berawan dan hujan ringan.
Pukul 07:00 WIB
Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo mengatakan, ada bekas patahan tempat black box atau kotak hitam di bagian ekor Pesawat AirAsia QZ8501. Hal itu diketahui usai dirinya mengecek awal kondisi ekor pesawat tersebut yang malam ini tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah. Nurcahyo mengatakan, secara menyeluruh saat pengecekan awal tidak ditemukan black box. Sehingga, sangat mungkin black box memang masih berada di dasar lautan.
Pukul 06:36 WIB
Keberadaan Black Box AirAsia akhirnya ditemukan setelah 3 kapal mendeteksi ping dari benda berwarna orange tersebut. Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, A Tonny Budiono menyatakan tim penyelam kesulitan untuk mengambilnya lantaran keterbatasan waktu. Hari ini, tim penyelam berupaya untuk mengevakuasi black box tersebut.
>>Minggu 11 Januari 2015>>
Minggu 11 Januari 2015
Pukul 23:04 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai mengurangi kekuatan udara dalam pencarian AirAsia QZ8501. Terutama kekuatan udara yang berasal dari pihak asing.
Pukul 22:19 WIB
Hari ke-15 operasi pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501, tim SAR gabungan di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan serpihan pesawat. Yakni bagian sayap dan serpihan mesin di dekat titik ekor pesawat diketemukan.
Pukul 21:08 WIB
Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono dalam rilis persnya menyebutkan tim penyelam KN Jadayat menemukan black box pesawat AirAsia QZ8501 yang terhimpit serpihan pesawat sehingga sulit diangkat. Namun pernyataan tersebut langsung dibantah pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) karena belum adanya laporan maupun bukti secara otentik hal itu merupakan black box dari maskapai asal Malaysia.
20:42 WIB
Tim SAR Rusia yang tergabung dalam Centropas memastikan black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 telah diketahui keberadaannya di sekitar perairan Selat Karimata. Namun pengangkatan black box pesawat yang kandas pada 28 Desember 2014 lalu belum dapat diangkat ke permukaan laut.
Pukul 19:48 WIB
Hari ke-15 pencarian AirAsia QZ8501 berbuah hasil menggembirakan. Keberadaan black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya ditemukan.
Pukul 18:15 WIB
Hari ke-15 pencarian pesawat AirAsia QZ8501, Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 3 jenazah penumpang AirAsia. Dua di antaranya adalah pasangan suami istri asal Korea Selatan dan 1 lagi penumpang asal Tarakan Tengah, Kalimantan Timur bernama Vera Chandra Kho, 19 tahun.
Pukul 17:20 WIB
2 Jenazah warga negara asing asal Korea Selatan dan 1 WNI asal Tarakan Tengah, berhasil diidentivikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur sebagai penumpang AirAsia QZ8501.
Pukul 17:13 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 3 jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Masing-masing, 2 warga negara asing asal Korea Selatan dan 1 WNI asal Tarakan Tengah.
Pukul 17:07 WIB
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 telah diangkat ke permukaan Selat Karimata. Ekor pesawat yang diangkut Kapal Crest Onyx itu akhirnya tiba di Pelabuhan Laut Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pukul 16:22 WIB
Kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akhirnya menemukan sinyal emergency locater transmitter (ELT) dari kotak hitam (black box) AirAsia QZ8501. Penemuan ini diklaim lebih cepat dari target yang ditentukan.
Pukul 14:54 WIB
Dua kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menangkap sinyal Emergency Locator Transmition (ELT) dari black box AirAsia QZ8501. Tak hanya itu, kapal milik BPPT juga menemukan obyek besar. "Kami juga temukan 2 obyek besar. Obyek itu terekam menggunakan sonar 2 kapal. Tapi kami belum bisa pastikan itu AirAsia atau bukan," kata Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo di kantor BPPT, Jakarta, Minggu (11/1/2015).
Pukul 14:34 WIB
Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menemukan sinyal Emergency Locator Transmistion (ELT) yang diduga berasal dari kotak hitam (black box) AirAsia QZ8501. Sinyal ini ditangkap pada Minggu (11/1/2015) pagi. Ping ELT ini tertangkap oleh mesin Pinger Locater Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Emperia milik BPPT di kedalaman 30 meter di Selat Karimata. Letak penemuan ping ELT ini sendiri berada sejauh 2,5 kilometer barat laut dari lokasi ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan lebih dulu.
Pukul 14:19 WIB
Pencarian benda yang diduga sebagai black box pesawat AirAsia QZ8501 oleh penyelam TNI AL di Laut Jawa ditunda sementara. Penundaan ini lantaran cuaca kurang bersahabat. Awan gelap diiringi hujan lebat tiba-tiba mengguyur lokasi yang menjadi titik pencarian. Gelombang saat ini juga cukup tinggi, yaitu sekitar 3 sampai 4 meter.
Pukul 11:36 WIB
Di hari ke-15 pencarian korban dan pesawat AirAsia, Minggu (11/1/2014), 3 kapal melaporkan penemuan lokasi black box. Lokasinya berada di 3 Derajat 37' 21" LS dan 109 Derajat 42' 42" BT, sementara titik koordinat penemuan ekor AirAsia berada di 3 Derajat 38' 36" S dan 109 Derajat 43' 42" T. Pantauan Liputan6.com dari KRI Banda Aceh, tak hanya mengerahkan tim penyelam, kapal komando Tim Pencari AirAsia itu juga akan merapat ke titik koordinat tersebut. Selain memudahkan pemantauan, juga akan mempermudah tim penyelam.
Pukul 10:42 WIB
Kondisi cuaca di lokasi operasi pencarian korban dan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), Minggu (11/1/2015), berawan. Cuaca cukup kondusif untuk melakukan pencarian melalui laut atau pun udara. Meskipun terdapat beberapa wilayah yang hujan di sebelah selatan, namun kondisinya relatif baik untuk penerbangan rendah.
Pukul 08:58 WIB
Di hari ke-15 pencarian korban dan pesawat AirAsia, Minggu (11/1/2014), 3 kapal melaporkan penemuan lokasi black box. Lokasinya berada di 3 derajat 37 menit 20,7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur di kedalaman sekitar 30 km. Lokasinya antara 1 sampai 4 km dari lokasi penemuan ekor pesawat. Hampir dapat dipastikan lokasi tersebut merupakan tempat black box AirAsia berada. Sebab, 3 kapal di bawah komando Kapal Baruna Jaya 1 mendapatkan sinyal ping yang sama di lokasi tersebut.
Pukul 05:45 WIB
Memasuki hari ke-15, Basarnas kembali menggelar operasi pencarian AirAsia. Pada hari ini, Basarnas akan fokus mencari korban AirAsia setelah berhasil mengangkat ekor pesawat QZ8501 kemarin.
>>Sabtu 10 Januari 2015>>
Sabtu 10 Januari 2015
Pukul 23:50 WIB
Dengan dikomando Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Tim SAR gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan utara Laut Jawa dekat Selat Karimata. Setelah terangkat ke permukaan laut, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan pihaknya menyerahkan ekor tersebut kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk ditindaklanjuti.
Pukul 22:44 WIB
Setelah berhasil mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut di perairan utara Laut Jawa dekat Selat Karimata, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengungkapkan fokus pencarian tetap mencari jenazah korban. Terutama di bagian pesawat yang belum diangkat ke permukaan laut.
Pukul 21:43 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan tidak ada penambahan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ke-14.
Pukul 21:04 WIB
Tim SAR Gabungan telah bekerja keras selama 14 hari terakhir dalam mencari korban dan pesawat AirAsia QZ8501. Panglima TNI Jenderal Moeldoko pun turut mengapresiasi kerja keras Tim SAR Gabungan, khususnya kepada para anggota TNI yang terlibat di dalam pencarian korban dan pesawat tipe Airbus A320-200 itu.
Pukul 20:24 WIB
Tim DVI menerima bantuan sejumlah alat rontgen gigi portable dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Surabaya dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim. Hal ini untuk mempercepat proses identifikasi jenazah AirAsia QZ8501 di RS Bhayangkara, Surabaya.
Pukul 19:08 WIB
Pasca-diangkatnya ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari kedalaman Laut Jawa, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengakhiri 'blusukannya'. Dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dia kemudian bertolak ke Jakarta.
Pukul 18:26 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meninjau langsung ekor Pesawat AirAsia QZ8501 setelah berhasil diangkat ke kapal Crest Onyx sore tadi. Setelah melihat langsung kondisi ekor pesawat, ia pesimistis black box atau kotak hitam masih berada di bagian ekor.
Pukul 17:37 WIB
Mendengarkan suara rekaman terkadang mengasyikkan. Apalagi jika yang didengarkan adalah rekaman suara musik. Tapi bagaimana jika yang didengarkan rekaman suara percakapan pilot dan kopilot pada black box atau kotak hitam sebuah pesawat yang mengalami celaka?
Pukul 16:20 WIB
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 berhasil diangkat dari kedalaman Laut Jawa pada hari ke-14 pencarian. Penyelam pun langsung bergerak menyisir bangkai pesawat tersebut untuk menemukan kotak hitam atau black box yang diduga berada pada ekor.
Pukul 15:23 WIB
Tim SAR gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar Laut Jawa, dekat Selat Karimata. Bagian pesawat nahas tersebut kini berada di kapal Crest Onyx.
Pukul 14.55 WIB
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 berhasil diangkat ke kapal Crest Onyx milik SKK Migas. Proses pengangkatan setelah memakan proses selama lebih dari setengah hari.
Pukul 12.32 WIB
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya berhasil diangkat ke permukaan oleh tim gabungan penyelam TNI AL dari KRI Banda Aceh di perairan Laut Jawa, dekat Selat Karimata.
Pukul 08.48 WIB
21 Jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 hari ini memasuki proses identifikasi oleh Tim Identifikasi Korban atau Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim, termasuk 7 jenazah yang baru tiba pada Jumat 9 Januari 2015 petang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono di Surabaya merinci, dari 21 jenazah yang masuk proses identifikasi, 14 jenazah di antaranya masuk dalam tahap rekonsiliasi. Sisanya 7 jenazah masuk dalam pemeriksaan post mortem.
Pukul 06.16 WIB
Tim gabungan Basarnas hari ini akan melanjutkan upaya pengangkatan ekor AirAsia menggunakan lifting bag atau balon pengangkat. Namun pada Sabtu pagi ini, gelombang laut masih tinggi. Guncangan sangat terasa di KRI Banda Aceh tempat para penyelam akan melakukan pengangkatan. Kendati demikian, misi tetap dilaksanakan sesuai hasil keputusan semalam.
>>> Jumat 9 Januari 2015
Jumat 9 Januari 2015
Pukul 18:04 WIB
Penyelam TNI AL terus berupaya mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa meski terus tertunda akibat cuaca buruk. Hasil penyelaman terakhir, kondisi ekor yang diduga tempat black box atau kotak hitam itu berada telah patah dan terpisah dari bagian yang besar yang ditemukan tim penyelam sebelumnya. "Posisi sempalan (patahan) ekor itu sekarang berjarak sekitar 1,7 nautical mile (sekitar 3,148 KM) dari ekor pesawat," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Jumat (9/1/2015).
Pukul 16:38 WIB
Pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ke-13 kembali membuahkan hasil. Salah satu kapal yang turut melakukan pencarian yaitu Kapal Geo Survey, menemukan 2 jenazah dalam kondisi tidak utuh dan terikat sabuk pengaman kursi penumpang yang menancap di dasar laut. Jenis kelamin 2 jenazah tersebut belum mendapatkan konfirmasi dari tim yang terjun dalam operasi. Namun yang pasti, jenazah tersebut duduk di kursi yang terpisah. Kedua jenazah tersebut, langsung dibawa ke atas oleh tim ke Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan. Dengan adanya temuan ini, total penumpang pesawat AirAsia yang telah ditemukan berjumlah 48 jenazah.
Pukul 16:31 WIB
Tim SAR Gabungan menemukan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501. Namun demikian, Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut black box atau kotak hitam milik pesawat tipe Airbus A320-200 itu telah terpisah dari bagian ekor. Hal itu diketahui setelah lokasi black box terekam lewat pinger yang diterima KN Jadayat. Pinger itu berada 1 kilometer dari lokasi penemuan ekor. Sementara, untuk bagian ekor yang sudah ditemukan sampai saat ini belum bisa diangkat. Hal itu disebabkan oleh cuaca yang tidak bersahabat dan arus bawah laut yang juga tidak memungkinkan.
Pukul 16:26 WIB
Meski cuaca di perairan Laut Jawa saat ini sangat cerah, arus di kedalaman laut cukup deras. Begitu juga tinggi gelombang saat ini juga kurang bersahabat. Akibatnya, pengangkatan ekor AirAsia QZ8501 kembali tertunda. Penyelaman untuk mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 dimulai pukul 06.00 WIB. Namun karena arus di bawah laut sangat kencang, penyelam gabungan TNI AL yang berjumlah 17 orang ini kembali ke KRI Banda Aceh sekitar pukul 13.00 WIB.
Pukul 15:18 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur hari ini berhasil mengidentifikasi 2 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501. Keduanya adalah jenazah yang semula diberi label B009 dan B020. Jenazah dengan label B009 merupakan penumpang AirAsia atas nama Martinus Djomi, warga Surabaya, Jawa Timur. Tim DVI juga berhasil mengungkap identitas jenazah lain berlabel B 020 sebagai Marwin Sholeh. Hal ini terungkap setelah melakukan pemeriksaan DNA dengan data pembanding anak kandungnya.
Pukul 13:37 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sampai saat ini belum mendapatkan informasi mengenai keberadaan black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501. Meskipun bagian ekor pesawat, tempat pada umumnya black box berada, sudah ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Para penyelam yang fokus pada black box sudah diajarkan bagaimana caranya melepaskan kotak identik dengan warna oranye itu. Namun sekali lagi, kata dia, posisi black box pesawat AirAsia QZ8501 itu belum bisa diketahui secara pasti.
Pukul 13:30 WIB
Menginjak hari ke-13 pencarian penumpang pesawat AirAsia QZ8501, ditemukan kembali 2 jenazah dari Kapal Geo Survei. Jenazah tersebut dibawa ke KRI Banda Aceh menggunakan perahu karet siang ini. Proses pengangkatan jenazah ke kapal mengalami sedikit kendala karena gelombang laut cukup tinggi. Sekitar 30 menit kemudian baru dapat diangkat ke atas kapal dari perahu karet. Kondisi jenazah tersebut sudah tertutup rapat, terbungkus kantung jenazah rapat.
Pukul 10:38 WIB
Pencarian black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Pada Jumat (9/1/2015) pagi, Tim SAR Gabungan mendeteksi sinyal dari benda di kedalaman Laut Jawa. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, sinyal tersebut terdeteksi oleh KM Jadayat malam tadi di sekitar Laut Jawa. Namun belum diketahui pasti titik koordinat sinyal tersebut.
Pukul 09:28 WIB
Tim SAR Gabungan kembali menemukan 3 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 di hari ke-13 Pencarian dan Evakuasi. Ketiga jenazah dibawa ke Lanud Iskandar menggunakan 2 Helikopter Sea Hawk. Pantauan Liputan6.com, Jumat (9/1/2015), 1 jenazah tiba sekitar pukul 08.30 WIB. Lalu dibawa dari Kapal Takanami milik Jepang. Tak lama kemudian, 1 Helikopter Sea Hawk kembali mendarat di Lanud Iskandar. Dari Helikopter itu, 2 jenazah diturunkan. Keduanya dilaporkan diambil dari Kapal Onami yang juga milik Jepang.
Pukul 09:20 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat meninjau proses pengangkatan ekor AirAsia di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Jumat (9/1/2015). Moeldoko menjelaskan, saat ini pengikatan ekor pesawat ke floating bag atau balon sudah dilakukan tim penyelam pertama. Proses selanjutnya tinggal penggelembungan balon tersebut dan selanjutnya diikatkan ke kren milik kapal SKK Migas, Grestonics. "Sudah dipasang tinggal bantuan kapal pakai sling, balonnya sudah terpasang 3. Diangkat tapi masih dalam air," jelas perwira tertinggi di TNI itu.
Pukul 09:07 WIB
Upaya pengangkatan ekor AirAsia QZ8501 hingga kini terus dilakukan tim penyelam TNI AL. Kondisi terakhir ekor pesawat berpenumpang 155 orang ini masih tertancap di dasar Laut Jawa. "Ada kekawatiran mungkin black box pecah, itu sedang diutamakan pencariannya. Untuk itu kita sedang upayakan menarik ekor ke atas permukaan," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat meninjau upaya pengangkatan ekor AirAsia di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Jumat (9/1/2015).
Pukul 07:32 WIB
Tim SAR Gabungan mengerahkan floatting bag atau balon untuk mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 Jumat pagi ini. Balon berkapasitas 110 ton itu tiba di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Kamis malam.
>>Kamis 8 Januari 2015>>
Kamis 8 Januari 2015
Pukul 23:01 WIB
2 Jasad korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 dengan kode jenazah nomor 040 berjenis kelamin laki-laki dewasa dan kode nomor 041 jenis kelamin perempuan dewasa tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya. Keduanya langsung dimasukkan ke mobil pendingin untuk mencegah proses pembusukan lebih lanjut.
Pukul 22:31 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin operasi pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang masih berada di perairan Laut Jawa. Moeldoko berada di Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Selama di kapal tersebut, Moeldoko tak hentinya memberikan semangat kepada Tim SAR selama proses pencarian berlangsung. Kendati demikian, Ketua Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menegaskan kendali operasi pencarian dan pemindahan tetap berada di bawah komando Basarnas. Bukan menjadi kewenangan Moeldoko yang datang sebagai Panglima TNI.
Pukul 21:33 WIB
Tim SAR Gabungan kedatangan lifting bag untuk digunakan mengangkat bagian ekor pesawat [AirAsia QZ8501]( 2158345 ""). Lifting bag yang menyerupai balon raksasa itu tiba pada malam hari sekitar pukul 19.05 WIB.
Pukul 20:12 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, ada 3 lagi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8105 yang ditemukan. Jasad ketiganya masih berada di 3 kapal berbeda dan dibawa ke Surabaya pada Jumat, 9 Januari 2015 besok.
Pukul 20:12 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, ada 3 lagi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8105 yang ditemukan. Jasad ketiganya masih berada di 3 kapal berbeda dan dibawa ke Surabaya pada Jumat, 9 Januari 2015 besok.
20:02 WIB
Adik kandung korban penumpang AirAsia QZ8501 Djoko Suseno, Agung Wahyu Darmo berharap, Basarnas segera menemukan penumpang AirAsia QZ8501 lainnya. Sehingga bisa diidentifikasi, dikembalikan kepada keluarga, dan dimakamkan.
Pukul 19:47 WIB
Memasuki hari ke-12, jalannya proses identifikasi yang berlangsung di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, Tim Disaster Victim Identivication (DVI) gabungan kembali mengidentifkasi 1 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 dengan kode PK-AXC dalam peti berlabel B025.
Pukul 18:16 WIB
Jenazah Djoko Suseno, korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang teridentifikasi pada hari ini diserahkan kepada pihak keluarga. Dia tidak dimakamkan seliang lahat dengan istrinya, Hayati Lutfiah, yang juga merupakan korban pesawat nahas tersebut.
Pukul 17:11 WIB
Mengangkat ekor pesawat [AirAsia QZ8501]( 2158200 "") ke permukaan laut tidak mudah seperti yang dibayangkan. Selain faktor cuaca yang kurang bersahabat, ada pula keterbatasan peralatan. Maka itu, TNI AL yang hari ini gagal mengangkat ekor AirAsia, berniat meminta bantuan kapal milik Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kapal bernama Crest Onyx ini memiliki kemampuan mengangkat benda hingga 50 ton.
Pukul 16:35 WIB
Memasuki hari ke-12 pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501, total jenazah yang telah ditemukan Tim SAR Gabungan berjumlah 41. 2 Jenazah yang masih berada di Pangkalan Bun, Kamis (8/1/2015) diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi.
Pukul 15:44 WIB
Pada hari ke 12 ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengungkap 1 lagi jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang jatuh pada hari Minggu 26 Desember 2014. Total jenazah yang teridentifikasi pada hari ke 12 sebanyak 25. Satu jenazah tersebut atas nama Djoko Suseno (43) warga Sidoarjo, Jawa Timur. Dia merupakan suami dari Hayati Lutfiah Hamid, jenazah yang pertama kali diserahkan tim DVI kepada pihak AirAsia serta dilanjutkan kepada keluarga.
Pukul 14:42 WIB
Pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 oleh TNI AL ditunda dan dilanjutkan pada Jumat 9 Januari besok. Penundaan ini akibat arus di kedalaman laut sangat deras. "Arus di kedalaman air saat ini 3-5 knot (sangat kuat)," ujar Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Widodo. Bahkan, saking derasnya, penyelam berkibar seperti bendera saat menyusuri tali menuju ke dasar laut titik lokasi ekor AirAsia. "Penyelam turun melalui tali itu badan penyelam seperti bendera di tali, tapi setelah dipaksakan 7-5 menit akhirnya tidak tembus. Kemudian dicoba lagi tim kedua juga tidak tembus," ungkap Widodo.
Pukul 14:24 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, bantuan tenaga dan armada asing dalam proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan laut Jawa akan akan dikurangi mulai Jumat 9 Januari besok. Armada bantuan pertama yang akan ditarik mundur yaitu 2 kapal bantuan dari Jepang, yaitu Kapal Onami dan Takanami yang selama sepekan terakhir ini turut membantu melakukan pencarian. Pemulangan 2 kapal milik Jepang dilakukan agar kekuatan untuk mencari korban dan evakuasi kotak hitam tidak berlebihan.
Pukul 13:08 WIB
Hasil kerja keras Tim SAR Gabungan mencari dan mengevakuasi puing pesawat AirAsia QZ8501 membuahkan hasil signifikan di hari ke-11. Selain menemukan jenazah, Tim SAR Gabungan juga berhasil menemukan bagian ekor pesawat tipe Airbus A320-200 PK-AXC itu. Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo mengatakan, black box atau kotak hitam selalu dipasangan di bagian ekor. Terutama di sebelah kanan. Namun, saat terjadi kecelakaan, khususnya terkena dampak benturan, bukan tidak mungkin black box sudah tidak berada di posisinya semula.
Pukul 12:30 WIB
Penyelam gabungan TNI AL pun tengah mengupayakan pengangkatan ekor pesawat itu dari kedalaman antara 30-35 meter. Langkah awalnya, tim penyelam yang terdiri 17 orang itu akan menuju ke titik koordinat. Sampai titik koordinat, 2 penyelam mengikatkan tali dari ekor AirAsia ke perahu karet agar memudahkan tim penyelam ke lokasi. Lalu 2 penyelam berikutnya membawa floating bag atau balon untuk mengangkat ekor AirAsia.
Pukul 11:48 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin doa keberangkatan tim penyelam menuju lokasi pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa. Pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak itu hilang kontak dan jatuh sejak Minggu 28 Desember 2014. Sebelum berdoa, Moeldoko mendengarkan presentasi hasil penemuan dan rencana pengangkatan ekor AirAsia selama kurang lebih 40 menit. Presentasi dilakukan Komandan SAR Laut Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid dan Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Widodo.
Pukul 11:31 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menemukan bagian ekor Pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Laut Jawa. Setelah penemuan ini, fokus tim pencari AirAsia selanjutnya memastikan kotak hitam (black box) masih berada di bagian ekor pesawat yang ditemukan itu. Guna memastikan keberadaan black box tersebut, tim penyelam dari Basarnas telah kembali mengarungi dasar laut tempat ekor pesawat ditemukan. Namun, karena arus laut deras, tim penyelam kembali naik ke permukaan dan akan kembali menyelam setelah arus laut normal.
Pukul 10:22 WIB
Pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-12. Meski diperkirakan cuaca di lokasi pencarian bersabat, namun awan cumulonimbus masih menghantui Tim SAR gabungan. Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Pangkalan Bun, Lukman Soleh mengatakan, hari ini masih potensial terbentuknya awan cumulonimbus yang dapat mengganggu proses pencarian. Sebab, awan itu dapat membuat angin kian berhembus kencang dan menghasilkan gelombang laut yang tinggi. Untuk itu, Lukman mengimbau tim evakuasi agar tetap waspada.
Pukul 10:06 WIB
Serma Marinir Boflen Sirait mengaku cukup kesulitan menyelami rongga bagian ekor AirAsia. Selain visibility atau jarak pandang tidak ada, arus di kedalaman lokasi ekor tersebut sangat deras. Belum lagi kondisi ekor yang sudah sebagian hancur. Karena itu, Tim Penyelam menyiapkan peralatan berupa 2 gergaji besi, 1 kapak dan 1 linggis untuk mendapatkan black box yang diduga masih berada di ekor pesawat AirAsia.
Pukul 09:27 WIB
Penyelam TNI AL yang menemukan ekor pesawat AirAsia QZ8501, Serma Marinir Boflen Sirait mengungkap, kondisi ekor pesawat tersebut saat ini dalam posisi menancap atau menungging dan sudah hancur. "Posisinya nungging, nancep. Sirip atas masih ada, tapi pintunya sudah rusak, terbuka, ngempleh-ngempleh. Kursi juga sudah tidak ada. Sepertiga body belakang (ekor) sudah pecah, sudah tidak utuh," ungkap Boflen usai menyelam di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Kamis (8/1/2015).
Pukul 09:21 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015) pagi. Moeldoko dan rombongan tiba menggunakan Pesawat Boeing 737-A7305 milik TNI Angkatan Udara. Sebelum naik ke KRI Banda Aceh, Moeldoko menyatakan akan memimpin sendiri proses pengangkatan bagian ekor Pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 08:53 WIB
Tim penyelam gabungan TNI AL kembali melakukan penyelaman di lokasi ditemukannya ekor AirAsia QZ8501 di perairan Laut Jawa. Dalam penyelaman kali ini tim menemukan 3 benda bagian dari pesawat AirAsia yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak itu. Pantuan Liputan6.com, Kamis (8/1/2015), 3 benda itu ditemukan di ekor AirAsia sekitar pukul 07.00 WIB. Benda tersebut langsung dibawa ke KRI Banda Aceh. 3 Benda itu yakni kotak crew water, masker oksigen, dan puing AirAsia.
Pukul 07:34 WIB
Tim penyelam gabungan TNI AL kembali menyusuri bawah laut di lokasi penemuan puing pesawat AirAsia QZ8501 di utara Laut Jawa Kamis pagi ini. Langkah ini menyusul penemuan benda diduga kuat ekor pesawat di dasar laut pada Rabu siang kemarin. Penyelaman ini dilakukan untuk memastikan sekaligus observasi ekor pesawat dan pencarian jenazah.
>>Rabu 7 Januari 2015>>
Rabu 7 Januari 2015
Pukul 20:18 WIB
Jenazah Rudy Soetjipto telah berada di bawah naungan atap rumah persemayaman Yayasan Gotong Royong Malang, Jawa Timur. Rudy merupakan satu dari 8 jenazah korban AirAsia QZ8501 yang teridentifikasi sore tadi.
Pukul 19:53 WIB
Ekor pesawat nahas AirAsia QZ8501 akhirnya ditemukan di Laut Jawa, sekitar Selat Karimata pada hari ke-11 pencarian. Pada bagian ekor itulah black box atau kotak hitam pesawat AirAsia diletakkan.
Pukul 19:45 WIB
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 dengan kode PKAXC berhasil ditemukan. Namun akibat besarnya gelombang di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, upaya pengangkatan gagal dilakukan.
Pukul 19:22 WIB
Direktur Operasional dan Pelatihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi mengatakan, bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan dalam posisi terbalik. Tak cuma itu, bagian ekor itu juga ditemukan menancap ke lumpur.
Pukul 16:58 WIB
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang menghilang pada 28 Desember 2014 lalu telah ditemukan. Kini Badan SAR Nasional (Basarnas) berharap dapat segera menemukan black box atau kotak hitam pesawat nahas itu. Ini karena black box biasanya diletakkan di ekor pesawat. Namun, tak menutup kemungkinan untuk melakukan pengangkatan jika badan pesawat dibutuhkan kemudian hari. Hanya saja proses pengangkatan badan pesawat belum menjadi prioritas. Masih ada tahapan lain yang lebih penting untuk dilakukan secepatnya.
Pukul 16:50 WIB
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono mengatakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali mengungkapkan identitas 8 jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Dengan demikian, sudah 24 jenazah teridentifikasi. "Kita sampaikan update Tim DVI, hari ini kita berhasil identifikasi korban sebanyak 8 orang," ujar Budiyono, dalam jumpa pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Rabu (7/1/2015). Berikut nama yang berhasil diidentifikasi di tautan ini.
Pukul 16:29 WIB
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah membentuk tim guna persiapan investigasi terkait kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di sekitar perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, tim nantinya akan menelusuri ada tidaknya unsur pidana dalam kecelakaan tersebut. Namun tim ini akan berdiri sendiri dan tidak terkait dengan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Meski sudah dibentuk, Kabareskrim Polri Komjen Pol Suhardi Aliyus belum menerbitkan Surat Perintah Penyelidikan. Artinya, Bareskrim masih bersifat mengumpulkan keterangan atau bukti permulaan adanya unsur pidana.
Pukul 16:01 WIB
Hingga hari ke-11 pencarian ini, total sudah ada 40 jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan. 24 Di antaranya telah berhasil diidentifikasi. "Hari ini ada 8 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Total 24 jenazah yang sudah teridentifikasi. 15 Jenazah masih dalam proses," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf dalam konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/1/2015).
Pukul 15:39 WIB
Penyelam gabungan dari TNI Angkatan Laut menemukan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di perairan utara Laut Jawa sekitar Selat Karimata. Penemuan itu pertama kali diketahui 2 penyelam yang masuk dalam Tim Pelopor. 2 Penyelam tim pelopor tersebut benama Serma Marinir Boflen Sirait dan Serka Marinir Oo Sudarna. Boflen mengatakan, saat ini visibility atau kemampuan jarak pandang di titik penemuan ekor AirAsia sekitar 2-3 meter. Soal kemungkinan ada jenazah di ekor tersebut, pria kelahiran Medan 30 Mei 1969 itu mengaku masih belum menemukan.
Pukul 14:07 WIB
Proses pencarian pesawat dan jenazah korban AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Pada hari ke-11 evakuasi, tim SAR gabungan kembali mengevakuasi 1 jenazah sehingga total 40 jenazah yang telah ditemukan. "Satu jenazah hari ini ditemukan kembali. Sehingga sampai saat ini jumlah keluarga kita yang menjadi korban total 40 jenazah," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Sulistyo. Saat ini jenazah masih berada di KRI Banda Aceh. Jenazah sedang dipersiapkan untuk dapat dievakuasi ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 13:37 WIB
Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh kembali mengirimkan 1 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 ke posko Basarnas di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, siang ini. Jenazah tersebut sebelumnya ditemukan kapal Andromeda di perairan Laut Jawa. Pantauan Liputan6.com, Rabu (7/1/2015), jenazah tersebut tiba di KRI Banda Aceh sekitar pukul 12.30 WIB menggunakan perahu boat. Sesampainya di KRI Banda Aceh, kondisi jenazah tersebut sudah terbungkus kantung jenazah. Namun identitas jenazah tersebut belum diketahui, apakah berjenis kelamin laki-laki atau wanita.
Pukul 13:28 WIB
Tim SAR gabungan berhasil menemukan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di perairan utara Laut Jawa sekitar Selat Karimata. Setelah penemuan ini, tim penyelam langsung dipersiapkan untuk menyusuri lokasi. "Sekarang penyelam sedang dipersiapkan di lokasi penemuan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Sulistyo di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Pukul 12:30 WIB
Kerja tim SAR gabungan kembali membuahkan hasil. Tim SAR menemukan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 di zona tambahan 2 kawasan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Sekitar pukul 05.00 WIB, Kapal Geosurvei melaporkan ke Basarnas terkait temuan objek di dasar laut. Setelah di potret, ada tanda khusus yang menunjukan objek itu adalah bagian ekor pesawat berupa tulisan 'AX' dan 'Air'. Tim penyelam TNI AL menemukan benda diduga ekor pesawat AirAsia di perairan Laut Jawa, yang berjarak sekitar 52 NM dari titik koordinat yang sebelumnya diduga kuat badan AirAsia. Benda tersebut diduga berada di 33 meter kedalaman air.
Pukul 12:12 WIB
Hingga hari ke-11 pencarian AirAsia, koordinat Laut Jawa yang diduga sebagai lokasi jatuhnya pesawat AirAsia masih belum juga menemui titik terang. Titik koordinat yang sebelumnya terdeteksi sebagai benda yang diduga badan pesawat AirAsia, ternyata salah. Benda tersebut adalah bangkai kapal yang diperkirakan sudah lama tenggelam sejak zaman perang.
Pukul 10:45 WIB
Sebanyak 2 jenazah korban AirAsia QZ8501 kembali diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur, dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Kedua jenazah itu sebelumnya sudah diidentifikasi awal oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun. Memasuki hari ke-11 pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura ini, total sudah 39 jenazah yang ditemukan dan dievakuasi Tim SAR Gabungan. 37 Jenazah sudah diidentifikasi mendalam oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Pukul 09:58 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 pada Rabu (7/1/2015) pagi cukup kondusif. Cuaca bersahabat ini diharapkan dapat memudahkan tim mengevakuasi pesawat dan penumpang AirAsia yang hilang sejak 11 hari lalu. Cuaca di lokasi target bagian barat diprediksi berawan dan hujan ringan di beberapa tempat. Kecepatan angin 10-15 KT dari arah barat dan barat laut dengan ketinggian gelombang laut mencapai 1,25 meter hingga 2,0 meter. Sementara di lokasi pencarian bagian timur, cuaca juga berawan dan hujan ringan di beberapa lokasi dengan kecepatan angin 15-20 KT dan ketinggian gelombang laut mencapai 1,25 meter hingga 2,0 meter.
>>Selasa 6 Januari 2015>>
Selasa 6 Januari 2015
Pukul 23:00 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo memastikan koordinasi dengan negara lain berjalan baik. Tidak ada masalah yang menghinggapi operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 22:06 WIB
Operasi pencarian dan evakuasi korban musibah pesawat AirAsia QZ8501 sudah memasuki hari ke-10. Dari hasil operasi kali ini tim penyelamat menemukan 2 jenazah di luar area yang sudah dipetakan.
Pukul 21:03 WIB
Pemerintah Indonesia membuka seluas-luasnya bantuan dari negara asing pascainsiden yang menimpa AirAsia QZ8501. Sudah ada Amerika Serikat, Singapura, Rusia, dan negara lainnya memberikan bantuan mencari dan mengevakuasi penumpang Pesawat AirAsia yang hilang dan jatuh kontak sejak Minggu 28 Desember 2014.
Pukul 20:34 WIB
Memasuki hari ke-10, kapal perang milik Amerika Serikat USS Fort Worth menemukan sinyal 2 objek metal di area prioritas satu pencarian AirAsia QZ8501. Namun belum ada konfirmasi soal 2 objek yang diduga bagian pesawat yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah tersebut.
Pukul 19:36 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko akan memfasilitasi keluarga penumpang AirAsia QZ8501 untuk bisa tabur bunga di lokasi diduga jatuhnya pesawat tersebut. Hal ini diharap bisa mengurangi kesedihan keluarga penumpang.
Pukul 18:35 WIB
Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada Minggu 28 Desember 2014, melibatkan banyak pesawat dan kapal. Salah satunya kapal perang milik RI, KRI Banda Aceh. KRI Banda Aceh adalah salah satu kapal perang milik Indonesia yang berjenis armada pendukung. Kapal buatan PT PAL Indonesia tahun 2011 ini memiliki kemampuan mengangkut pasukan serta kendaraan tempur, termasuk helikopter.
Pukul 18:25 WIB
Sebanyak 3 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang telah diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur diserahkan kepada pihak AirAsia dan keluarga.
Pukul 16:45 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi lokasi yang diduga jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata. Dalam kunjungannya Moeldoko singgah di KRI Banda Aceh yang tengah berlayar di perairan Laut Jawa. Perwira tertinggi di TNI ini tiba di KRI Banda Aceh menggunakan helikopter milik Basarnas Sea Hawks dari posko Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
Pukul 16:19 WIB
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono mengatakan, dari 21 jenazah penumpang AirAsia QZ8501, Tim Disaster Victim Identification (DVI), berhasil mengungkap lagi 3 identitas. Dengan demikian sudah ada 16 jenazah yang berhasil diidentifikasi dan akan diserahkan kepada pihak AirAsia dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Pukul 15:11 WIB
Selain tantangan alam, para penyelam pencari AirAsia QZ8501, juga harus berhadapan dengan bahaya lain. Yakni predator-predator laut. Sangat terbuka kemungkinan, predator itu berkeliaran di sekitar lokasi pencarian AirAsia QZ8501. Sebabnya, kondisi jenazah yang mulai mengalami proses pembusukan karena sudah terlalu lama di dalam laut. Komandan Tim Penyelam TNI AL, Kapten Laut Pelaut Edi Tirtayasa mengungkapkan, beberapa predator laut yang ditakutkan yakni hiu, ular laut, dan pari.
Pukul 14:23 WIB
Memasuk hari ke 10, proses identivikasi yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya masih terus berlanjut. Dari sekitar 229 orang personel Tim DVI yang bekerja untuk mengidentifikasi jenazah pesawat AirAsia QZ8501, Tim DVI juga berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Korea, dan Arab Saudi. Hingga kini sudah ada 37 jenazah yang berhasil ditemukan. Dengan rincian 13 jenazah sudah teridentifikasi dan sudah diserahkan kembali kepada keluarga, sedangkan 24 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi. Dari 24 jenazah, 21 di antaranya sudah selesai diperiksa post-mortem atau visum dan rencananya hari ini akan dilakukan rapat rekonsiliasi.
Pukul 13:38 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pesawat Boeing 737 milik TNI Angkatan Udara yang membawa Moeldoko dan rombongan mendarat di posko pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501. Selanjutnya Moeldoko juga akan ke Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Moeldoko akan memantau pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501 yang dilakukan Tim SAR Gabungan secara langsung.
Pukul 13:19 WIB
Badan SAR Nasional pada hari ke-10 evakuasi korban AirAsia QZ8501 memfokuskan untuk menemukan bangkai pesawat. Area pencarian sengaja ditambah ke sisi barat dari sektor prioritas pertama, di daerah seluas 10x10 nautical milles yang diduga menjadi tempat bangkai pesawat nahas itu bersemayam. Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya sengaja memfokuskan pencarian bangkai pesawat karena pencarian korban sudah dilakukan sejak hari pertama evakuasi. Namun, ia menegaskan Tim Gabungan juga tetap melakukan pencarian korban di daerah prioritas utama.
Pukul 12:57 WIB
Pesawat Beriev BE-200-CS melakukan pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 sejak beberapa hari terakhir. Tadi malam, pesawat amfibi milik Rusia itu melaporkan banyak temuan di area operasi pencarian. Temuan-temuan itu kemudian diteruskan ke Posko Utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 12:22 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri bekerja keras untuk mengidentifikasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang hilang kontak dan jatuh di Selat Karimata pada Minggu 28 Desember. Sebanyak 37 jenazah sudah ditemukan dan dibawa ke RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur untuk diidentifikasi. Dalam proses identifikasi pencocokan data ante mortem dan post mortem DVI Polri juga dibantu oleh tim DVI negara tetangga. Singapura dan Australia, telah bergabung selama 2 hari ini. Tim expert yang bekerja kini 229 orang, terdiri 27 instansi dan Singapura 10 orang sudah 2 hari dari Australia baru bergabung. Baru saja, Tim DVI Polda Jawa Timur kedatangan tim DVI dari 5 negara, di antaranya Uni Emirat Arab, Australia, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan.
Pukul 11:43 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk korban penumpang AirAsia QZ8501 mendapat bantuan dari tim DVI 5 negara lain, di antaranya DVI Uni Emirat Arab, Australia, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. Hal ini untuk mempercepat proses identifikasi jenazah korban pesawat yang hilang dan jatuh pada Minggu 28 Desember 2014.
Pukul 11:18 WIB
Pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 sudah memasuki hari ke-10. Pencarian dan evakuasi tetap dilakukan lewat sisir lautan dengan kapal dan udara. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Iskandar, Letnan Kolonel Johnson Simatupang mengatakan, area pencarian diperluas dari 270 nautical mile menjadi 280 nautical mile. Artinya, area pencarian sudah memasuki wilayah selatan Banjarmasin.
Pukul 10:50 WIB
Tim SAR gabungan masih terus mencari bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga kandas di perairan Karimata, Kalimantan Tengah. Di hari ke-10 ini, Badan SAR Nasional menambah daerah prioritas guna menemukan bangkai pesawat tersebut. Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, daerah prioritas kedua terletak di sebelah barat dari prioritas pertama yang luasnya mencapai 10x10 nautical milles square.
Pukul 10:29 WIB
Pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-10. Kepala Satuan Meteorologi Lukman Saleh mengatakan, akan ada banyak awan cumulonimbus dalam misi pencarian hari ini, Selasa (6/1/2015). Selain itu, di wilayah sektor barat, cuaca tidak kondusif untuk pencarian dan evakuasi. Sebab, di tempat tersebut berpotensi hujan lebat dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Sedangkan untuk prakiraan angin, pagi hari di sektor barat angin bertiup dengan kecepatan 10-15 knot, dan sektor timur angin berhembus dengan kecepatan 10-20 knot.
Pukul 08:54 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dijadwalkan meninjau langsung lokasi evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 di perairan perbatasan Laut Jawa dan Selat Karimata. Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh sebagai kapal komando SAR laut pun menyiapkan diri menyambut kunjungan sang Panglima.
Pukul 02:49 WIB
Kapal KN Chundamani dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Surabaya membawa satu set kursi penumpang dari bangkai pesawat AirAsia QZ8501 ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat, Selasa (6/1/2015) dini hari.
>>>Senin 5 Januari 2015>>>
Senin 5 Januari 2015
Pukul 23: 41 WIB
Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan pihaknya telah menurunkan tim penyelidik demi membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam mencari tahu apa penyebab kecelakaan AirAsia QZ8501 dan siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut
Pukul 21:10 WIB
Para penyelam gabungan telah diterjunkan di titik lokasi yang diduga terdapat bagian besar badan AirAsia QZ8501 kemarin. Namun mereka harus menghentikan kegiatan evakuasi dan pencarian karena kondisi cuaca menjadi kendala penyelaman.
Pukul 20:25 WIB
Setelah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo berangkat tugas di lokasi evakuasi AirAsia QZ8501, giliran KRI Banda Aceh bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, hari ini mengisi bahan bakar dan logistik.
Pukul 19:12 WIB
Memasuki hari ke 9, perkembangan terbaru dari Posko Crisis Center di Mapolda Jawa Timur, Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 4 jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 18:35 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengaku akan memperpanjang proses evakuasi dan pencarian korban maupun pesawat AirAsia QZ8501 berpenumpang 155 orang dan 7 awak itu. Namun ia menegaskan perpanjangan waktu tidak dikonotasikan sebagai batas akhir pencarian.
Pukul 17:52 WIB
Sebanyak 37 jenazah korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 telah berhasil ditemukan Tim Badan SAR Nasional bersama unsur gabungan lainnya. Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan ada sekitar 3 jenazah lagi yang berhasil dievakuasi hingga Senin (5/1/2015) siang tadi.
Pukul 17:18 WIB
Tim DVI Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi 4 jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Dengan demikian, total jenazah yang sudah teridentifikasi sebanyak 13.
Pukul 17:15 WIB
Kepal Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyebut ada sejumlah kendala dalam pencarian black box AirAsia QZ8501 di dasar laut perairan Selat Karimata. Selain cuaca yang tidak bersahabat, kecepatan arus di dalam perairan juga menyulitkan tim penyelam. Hingga kini baru ada 2 dari tim pelopor yang mencoba menyelam di perairan Karimata. Namun, derasnya arus laut terpaksa menghentikan penyelaman mencari dan mengevakuasi korban yang berada di dasar laut.
Pukul 16:48 WIB
Sebanyak 3 jenazah korban AirAsia QZ8501 diterbangkan dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Ketiga jenazah itu sebelumnya sudah diidentifikasi awal oleh Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun. Sebanyak 3 jenazah dengan nomor peti 035, 036, dan 037 didatangkan menggunakan ambulans dari RSUD Imanuddin. Ketiga jenazah kemudian dimasukkan ke dalam Pesawat CN 295 milik TNI Angkatan Udara.
Pukul 16:17 WIB
Helikopter Sea Hawk mengangkut sejumlah kursi yang diduga bagian dari Pesawat AirAsia QZ8501. Kursi-kursi itu dibawa helikopter milik Amerika Serikat dari kapal home base-nya, yakni USS Sampsons. Pantauan Liputan6.com, Senin (5/1/2015), para petugas SAR mengambil kursi-kursi itu dari Sea Hawk usai mendarat di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Para petugas kemudian membawa 3 deret kursi ke Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Pukul 14:55 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memfasilitasi keluarga korban yang ingin ikut mencari atau melakukan tabur bunga di lokasi hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Adapun teknisnya, pihak keluarga akan terbang ke lokasi dengan 2 pesawat Hercules yang telah disiapkan. Untuk menuju lokasi, keluarga korban juga diberi kesempatan untuk ikut di kapal perang yang kini tengah berada di Pangkalan Bun.
Pukul 14:06 WIB
Kementerian Perhubungan membekukan penerbangan rute AirAsia rute Surabaya-Singapura. AirAsia dinilai melanggar aturan yaitu penerbangan pada hari Minggu itu ilegal. Namun, Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Bandara Juanda, Sidoarjo, Pramintohadi, menyebutkan AirAsia sudah menjalankan semua prosedur yang dibutuhkan. Terutama dalam mengajukan slot waktu penerbangan.
Pukul 13:52 WIB
Memasuki hari ke-9 pencarian Pesawat AirAsia QZ8501, Tim Basarnas gabungan kembali menemukan 3 jenazah penumpang. Ketiga jenazah dievakuasi dengan Kapal Diraja (KD) Kasturi milik Malaysia. Menggunakan Helikopter Dauphin milik Basarnas, 3 jenazah itu dibawa ke Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 11:49 WIB
Operasi pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501, Senin (5/1/2015) siang berpotensi terganggu cuaca. Sebab, wilayah sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, diprediksi hujan seperti kemarin. Arah dan kecepatan angin 10-20 knot di wilayah Barat Daya Pangkalan Bun, di wilayah Timur kecepatan angin 15-20 knot dari arah wilatah Barat Daya dan Barat, dan kecepatan angin di Wilayah Barat dan Timur 10-15 knot.
Pukul 09:40 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah memastikan titik tempat badan Pesawat AirAsia QZ8501 berada di Selat Karimata. Untuk mengevakuasi bangkai pesawat itu, Tim SAR Gabungan unsur udara diperintahkan melakukan penyisiran dari atas permukaan air di 4 area operasi pada hari ke-9 pencarian dan evakuasi AirAsia jenis Airbus A320-200 itu.
Pukul 07:30 WIB
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh siang ini menuju ke titik lokasi yang diduga jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata. Selain mencari korban dan bangkai pesawat, tujuan ke Selat Karimata ini juga mencari black box atau kotak hitam.
Pukul 06:47 WIB
Otoritas Penerbangan Sipil Singapura atau Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) menegaskan penerbangan AirAsia QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura pada Minggu 28 Desember 2014 adalah legal. Hal itu dijelaskan CAAS dalam situs resminya www.caas.gov.sg.
Pukul 05:42 WIB
Untuk memperingati musibah AirAsia QZ8501, Pemkab Kobar menginstruksikan kepada seluruh warganya agar menaikkan Bendera Merah Putih setengah tiang. Itu dilakukan sebagai bentuk empati masyarakat pada musibah ini.
Pukul 04:57 WIB
Tak mau kehilangan pelanggan, AirAsia pun mencoba mensiasati penumpang yang ingin menuju Singapura dari Surabaya dengan mengarahkan calon penumpang ke Jakarta terlebih dahulu.
Pukul 03:54 WIB
Tinggal 16 DNA keluarga korban AirAsia yang belum terkumpul. Tim DVI menemui kesulitan pengumpulan data sampel DNA antara lain karena terputusnya hubungan vertikal keluarga korban.
Pukul 02:52 WIB
Tangisan pecah ketika peti jenazah yang berisi jasad pramugara AirAsia QZ8501, Wismoyo Ari Prambudi tiba di rumah duka di Klaten. Kedatangan jenazah tersebut diantar langsung oleh CEO AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko.
Pukul 01:47 WIB
Hingga hari ke-8 operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501, berbagai bantuan untuk menyukseskan operasi pencarian terus berdatangan, salah satunya bantuan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional kapal. Direktur Sarana dan Prasarana Badan SAR Nasional (Basarnas) Rudy Hendro mengatakan, bantuan BBM tersebut hingga saat ini datang dari 2 perusahaan yaitu Pertamina dan perusahaan minyak asal Prancis, Total.
Pukul 00:43 WIB
Sejumlah personel Angkatan Laut Jepang mendatangi KRI Banda Aceh untuk observasi kondisi landasan helikopter di kapal perang RI tersebut jika sewaktu-waktu mendarat untuk bantuan pencarian korban dan puing pesawat AirAsia QZ8501.
>>Minggu 4 Januari 2015>>
Minggu 4 Januari 2015
20:47 WIB
Pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 oleh Tim SAR Gabungan sudah memasuki hari ke-8. Namun demikian, tim belum menemukan secara pasti posisi dan kondisi badan pesawat tipe Airbus A320-200 itu.
Pukul 19:56 WIB
Sebanyak 160 ahli yang tergabung dalam tim DVI Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban AirAsia QZ8501. Kini ketiga jenazah itu langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Pukul 18:41 WIB
Empat jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan dan dievakuasi hari ini, diterbangkan ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur malam ini. Keempatnya diterbangkan setelah identifikasi awal di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 18:26 WIB
Helikopter Super Puma milik Singapura mengantar 1 jenazah korban Pesawat AirAsia QZ8501 ke Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Minggu sore. Jenazah yang dibungkus kantong mayat itu tiba sekitar pukul 16.50 WIB.
Pukul 17:23 WIB
Sebanyak 3 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 kembali tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah sore ini. 3 Jenazah itu ditemukan Kapal militer Jepang Onami.
Pukul 17:16 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi 3 jenazah korban AirAsia QZ8501. Yang pertama adalah jenazah berlabel 018 adalah laki-laki berusia 24 tahun atas nama Wismoyo Ari Pambudi asal Klaten, Jawa Tengah.
Pukul 16:53 WIB
Memasuki hari ke-8, Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapatkan kekuatan tambahan dalam proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. Yakni didatangkannya kapal perang RI (KRI) terbaru yang dimiliki Indonesia ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
Pukul 15:16 WIB
Pencarian korban dan bangkai Pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga berlokasi di perairan Laut Jawa oleh tim penyelam gabungan TNI AL, lagi-lagi dihentikan sementara akibat cuaca buruk.
Pukul 14:42 WIB
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Dr Arthur Tampi datang ke posko Ante Mortem di Mapolda Jawa Timur. Arthur mengatakan, identifikasi jenazah korban Pesawat AirAsia QZ8501 mulai dikebut. Pagi dan sore hari ini, tim Disaster Victim Identification (DVI) menargetkan mengidentifikasi 12 jenazah yang tiba di RS Bhayangkara, Surabaya, semalam.
Pukul 14:40 WIB
Memasuki hari ke-8, pencarian korban dan puing pesawat AirAsia QZ8501 terus diupayakan. Kali ini Badan SAR Nasional (Basarnas) menginstruksikan tim penyelamat untuk memperluas operasi evakuasi dan pencarian ke daerah timur.
Pukul 13:44 WIB
Pasca kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengeluarkan kebijakan baru terkait kondisi cuaca sebelum melakukan penerbangan.
Pukul 12:54 WIB
Upaya pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan dan sudah memasuki hari ke-8. Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menerjunkan 2 penyelam ke lokasi tenggelamnya pesawat dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura tersebut, di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Namun, 2 penyelam tersebut kembali ditarik dari dalam laut, dan kembali menunda penyelaman karena jarak pandang nol.
Pukul 12:46 WIB
Kapal Onami milik Jepang menemukan 3 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 di hari ke-8 pencarian pesawat yang hilang pada Minggu 28 Desember 2014 itu. Kemudian, Kapal perang itu mencoba mengontak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh.
Pukul 12:18 WIB
Setelah sehari sebelumnya Tim Basarnas gabungan yang dibantu Singapura, Malaysia, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat gagal menemukan kembali korban Pesawat AirAsia QZ8501, hari ini tim menemukan 1 jenazah korban.
Pukul 11:56 WIB
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Dr Arthur Tampi, datang ke posko Ante Mortem di Mapolda Jawa Timur guna melakukan koordinasi terkait 12 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang telah diterima semalam di RS Bhayangkara, Surabaya.
Pukul 11:05 WIB
Memasuki hari ke-8 pencarian, Tim Basarnas gabungan belum berhasil menemukan bagian utama badan pesawat dan kotak hitam AirAsia QZ8501. Bahkan sehari sebelumnya, tim tidak menemukan jenazah korban sama sekali. Tim gabungan kesulitan untuk mencari karena terhalang cuaca buruk di sekitar lokasi jatuhnya pesawat jenis Airbus A320 itu.
Pukul 0:48 WIB
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengirim alat "pinger locator" untuk mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.
Sabtu 3 Januari 2015 >>>
Sabtu 3 Januari 2015
Pukul 22:20 WIB
Basarnas terus melakukan operasi besar-besaran untuk mencari pesawat AirAsia. Tak tanggung-tanggung, 40 armada udara dan laut dari dalam negeri maupun luar negeri dikerahkan ke titik lokasi pesawat QZ8501 itu.
Pukul 21:37 WIB
Basarnas menyatakan pencarian penumpang AirAsia QZ8501 pada hari ini kurang maksimal. Gelombang di lokasi operasi mencapai 4-5 meter dengan kecepatan arus 55 centimeter per detik. Meski begitu, cuaca akan lebih bersahabat pada esok hari.
Cuaca yang diprediksi lebih baik itu membuat Basarnas menyiagakan puluhan penyelam untuk mencari para penumpang. Total penyelam yang disiagakan adalah 89 orang, yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Pukul 20:36 WIB
Memasuki hari ketujuh, proses pencarian pesawat AirAsia terus dilakukan Basarnas. Selain mengevakuasi penumpang pesawat QZ8501, tim juga mulai fokus mencari badan pesawat yang diduga jatuh di perairan Karimata, Kalimantan Tengah.
Pukul 20:17 WIB
Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi mengatakan, pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 menggunakan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau robot pendeteksi benda logam dalam air tetap dilakukan pada malam hari. Meskipun kondisi di dalam air gelap.
Pukul 20:01 WIB
Badan SAR Nasional kembali menemukan 2 bagian besar pesawat AirAsia QZ8501. Keduanya ditemukan di lokasi prioritas di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Pukul 19:34 WIB
Kapal riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus melanjutkan upaya evakuasi penumpang dan pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 18:48 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menemui kesulitan dalam proses identifikasi jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Saat ini sudah 30 jenazah penumpang yang ditemukan dan dievakuasi telah diidentifikasi awal oleh DVI di RSUD Imanuddin Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 18:26 WIB
Autopsi terhadap jasad pilot dan kopilot pesawat AirAsia QZ8501 akan dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Ini demi penyidikan dan investigasi, selain identifikasi.
Pukul 17:27 WIB
Deputi Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan alat untuk memanggil sinyal kotak hitam pesawat AirAsia di perairan Selat Karimata yang diduga menjadi lokasi jatuhnya AirAsia QZ8501.
Pukul 16:00 WIB
Tim SAR gabungan hingga saat ini masih menggelar operasi evakuasi dan pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Meski sudah 30 jenazah dan beberapa serpihan ditemukan, bangkai pesawat masih belum dapat ditemukan.
Pukul 15:38 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengumumkan 2 nama jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Kedua nama tersebut adalah The Meiji Thejakusuma dan Hendra Gunawan Syawal. Keduanya adalah warga negara Indonesia.
Pukul 15:08 WIB
Upaya pencarian terhadap pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata terus dilakukan. Saat ini, tim SAR menemukan titik terang dengan ditemukannya 2 objek yang dipastikan badan pesawat tujuan penerbangan Surabaya-Singapura.
Pukul 14:06 WIB
Rusia menyatakan akan ikut serta dalam proses evakuasi pencarian AirAsia QZ8501, menyusul Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Chief Military Expert atau Kementerian Situasi Darurat Rusia dan Ketua Tim SAR Rusia Eduard N Chizhov mengatakan, selain untuk membantu mencari dan megevakuasi para korban serta bangkai pesawat, tujuan utama pihaknya juga membantu menemukan black box pesawat milik pengusaha asal negeri Jiran tersebut.
Pukul 13.06 WIB
Sebanyak 12 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 kembali diterbangkan dari Lapangan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ke Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. 12 jenazah ini ditemukan kemarin di lokasi pencarian di perairan Selat Karimata.
Pukul 12:23 WIB
Rusia menyatakan akan ikut serta dalam proses evakuasi pencarian AirAsia QZ8501, menyusul Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Pukul 11:15 WIB
Pencarian AirAsia QZ8501 telah memasuki hari ketujuh. Tepat Pukul 10.34 WIB, 2 Helikopter Bell milik TNI AL mendarat di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 10:49 WIB
Upaya pencarian AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Sebanyak 57 penyelam gabungan di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas) hari ini kembali menuju Selat Karimata menuju 2 objek besar yang dipastikan merupakan bagian pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 10:27 WIB
Pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QSZ8501 memasuki hari ke-7. Dalam pencarian ini, tim search and rescue (SAR) gabungan mendapatkan hasil yang cukup signifikan, yakni sudah menemukan 30 jenazah penumpang burung besi maskapai Malaysia tersebut.
Pukul 10:19 WIB
KRI Banda Aceh pagi ini menjemput 8 jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Laut Jawa. 1 Jenazah dari kapal Malaysia KD Pahang dan 7 lainnya dari KRI Bung Tomo. Kedelapan jenazah itu akan dikirim ke Pangkalan Bun.
Pukul 10:02 WIB
Pemerintah Rusia ikut membantu pencarian puing pesawat dan jenazah korban AirAsia dengan mengerahkan pesawat. "Tambahan kekuatan pagi ini dari Rusia. Yang satu pesawat Beriev Be-200 yang bisa mendarat di air. Satu lagi Illyushin untuk transportasi," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo.
Pukul 09:45 WIB
Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo mengatakan pihaknya mendeteksi 2 objek besar yang terdiri dari objek 3 dimensi dan objek 2 dimensi. Kedua objek yang berada di kedalaman 30 meter itu masing-masing berukuran 9,2 x 4,6 x 0,5 meter dan 7,2 x 0,5 meter.
"Pada (Jumat 2 Februari) pukul 23.40 WIB berhasil mendeteksi objek besar. Posisinya (keduanya) berdekatan antara satu dengan yang lain," ungkap Bambang di kantor Basarnas Pusat, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015).
Selain itu, tim pencari juga menemukan adanya genangan minyak yang merupakan avtur atau bahan bakar pesawat AirAsia QZ8501."Saya pastikan itu adalah bagian AirAsia yag kita cari selama ini," imbuh dia.
Pukul 09:23 WIB
Komandan Lanud Iskandar Pangkalan Bun Letnan Kolonel Penerbangan TNI AU Johnson Simatupang mengatakan kondisi cuaca pagi ini terbilang bagus. Karenanya, seluruh unsur udara akan diterbangkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 06:43 WIB
TNI Angkatan Laut di bawah koordinasi Basarnas terus berupaya mencari korban dan keberadaan bangkai pesawat AirAsia QZ8501. Namun, tim penyelam gabungan yang berniat mencari bangkai pesawat yang mengangkut 155 penumpang itu pun gagal karena cuaca buruk.
Pukul 05:41 WIB
Sebanyak 10 jenazah korban AirAsia tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, tadi malam. Namun tim DVI Mabes Polri baru akan melakukan identifikasi postmortem 10 jenazah itu hari ini, Sabtu (3/1/2015) pagi. Alasannya, tim DVI Mabes Polri tadi malam sibuk mengumpulkan data pendukung korban yang diberikan pihak keluarga.
Pukul 04:53 WIB
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, kesulitan tim DVI mengambil data itu lantaran pihak keluarga korban yang berada di Pulau Karibia, Prancis. Untuk itu pihak Mabes Polri, kata Awi, akan menggandeng pihak Interpol untuk mengambil data itu.
Pukul 03:54 WIB
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuka pusat komando pengendalian dan operasi dalam Ekspedisi Pencarian AirAsia QZ8501 yang dilakukan oleh kapal riset Baruna Jaya I (BJ 1) BPPT.
Pukul 02:52 WIB
Salah satu keluarga penumpang AirAsia QZ8501 meminta polisi agar tidak melibatkan media massa saat melakukan serah terima jenazah. Sebab, sejumlah keluarga korban mengaku tidak siap wajahnya masuk dalam tayangan televisi ketika tengah berduka cita.
Pukul 01:23 WIB
Direktur Safety dan Security AirAsia Captain Raden Achmad Sadikin mengaku belum mendengar secara resmi terkait pembekuan rute perjalanan Surabaya-Singapura oleh Kemenhub.
Jumat 2 Januari 2015
Pukul 23:15 WIB
Sekitar pukul 21.00 WIB, rombongan keluarga dan pelayat mengantarkan jenazah pramugari AirAsia QZ8501 Khairunisa Haidir Fauzie ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman keluarga di daerah Bukit Kecil, Palembang.
Pukul 21:17 WIB
Sepuluh jenazah korban AirAsia QZ8501 tiba di base off Landasan Udara Angkatan Laut, Juanda, Surabaya. Sepuluh jenazah itu tiba dengan menumpang Pesawat CN 295 TNI Angkatan Udara.
Pukul 20:48 WIB
Tim Basarnas kembali menemukan 8 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. 8 Jenazah itu saat ini masih berada di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo. Hingga kini, total jenazah yang ditemukan dalam operasi hari ini berjumlah 30 jenazah.
Pukul 20:33 WIB
Pertanyaan mengenai apakah Air Traffic Controller (ATC) memberikan izin kepadaAirAsia QZ8501 untuk menaikan ketinggian terjawab. Perum Air Navigasi Indonesia memastikan, permintaan pilot AirAsia tersebut tidak ditolak.
Pukul 19:44 WIB
Enam hari berlalu sejak pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember 2014, duka masih menyelimuti keluarga penumpang.
Apalagi setelah mendapati kenyataan, burung besi nahas itu berakhir di perairan Karimata, Kalimantan Tengah. Namun seiring berjalannya waktu, mereka pasrah akan nasib orang-orang yang dicintai. Kondisi psikologis keluarga korban pun kian baik.
Pukul 18:14 WIB
Sebanyak 10 jenazah penumpang PesawatAirAsia QZ8501 diterbangkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ke Surabaya, Jawa Timur. Ke-10 jenazah itu diterbangkan menggunakan Pesawat CN 295 TNI Angkatan Udara.
Pukul 17:53 WIB
Jenazah pramugari Pesawat AirAsia QZ8501, Khairunnisa Haidar Fauzi, akan diberangkatkan menuju kampung halamannya, Palembang, Sumatera Selatan. Peti jenazah dinaikkan ke Pesawat AirAsia khusus di terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Rencananya, jenazah Nisa akan dimakamkan malam ini.
Pukul 17:52 WIB
KSAU Agus Supriyatna menyatakan tak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab kecelakaan pesawat AirAsia. Dia berharap tim SAR dapat segera menemukan blackbox pesawat untuk mengungkap misteri dari kecelakaan QZ8501 itu.
Pukul 17:24 WIB
Komandan Lanud Iskandar Pangkalan Bun Letnan Kolonel Penerbang Johnson Simatupang mengatakan, dari 8 jenazah yang sudah diturunkan di Pangkalan Bun itu 4 berjenis kelamin laki-laki dan 4 perempuan.
Pukul 16:56 WIB
Helikopter Sea Hawk milik Amerika Serikat kembali menurunkan 4 kantong jenazah di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Keempat kantong jenazah berisi jasad penumpang AirAsia QZ8501 itu dibawa dari perairan Selat Karimata.
Pukul 15:59 WIB
Pencarian jenazah korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Di tengah proses ini, salat gaib pun digelar jajaran Polda Jawa Timur demi memohon agar ratusan korban lainnya segera ditemukan.
Pukul 15:52 WIB
Sebanyak 3 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 sudah diidentivikasi tim DVI Polda Jatim. Jenazah tersebut diserahkan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf kepada pihak AirAsia, serta diserahkan kepada keluarga korban di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Pukul 15:25 WIB
Helikopter Sea Hawk DDG 102 milik Amerika Serikat (AS) membawa 4 kantung jenazah dari perairan Selat Karimata ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. 3 Dari 4 kantung jenazah itu diduga berisi jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 14:52 WIB
Tim Disaster Victim Identification Polri telah mengidentifikasi 3 jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Ketiganya merupakan warga negara Indonesia. Pertama, label B 002 atas nama Grayson Herbert Linaksita.
Kedua, label B 004, atas nama Khairunisa Haidar Fauzi. Ketiga, label B 006, teridentifikasi atas nama Kevin Alexander Soetjipto.
Pukul 12:24 WIB
10 jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan mulai diidentifikasi. 8 Jenazah sudah dibawa ke Surabaya dan 2 lainnya masih berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Kesepuluh jenazah diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) di RSUD Sultan Imanuddin Kotawaringin Barat, Kalteng.
Pukul 11:42 WIB
Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo mengatakan, pencarian hari ini difokuskan pada dua hal. Yakni badan pesawat dan lokasi kotak hitam (black box) pesawat.
Pukul 10:11 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan, total sudah 10 jenazah korban yang berhasil ditemukan.
Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo mengatakan, 8 dari 10 jenazah korban yang ditemukan itu telah dikirim ke Surabaya, Jawa Timur. Dan saat ini tengah dalam proses identifikasi. Sementara 2 lainnya baru saja dievakuasi ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 08:46 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali menerima 4 jenazah korban AirAsia QZ8501 di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, guna dilakukan identifikasi. Setelah pada Rabu 31 Desember 2014 Tim DVI telah mengidentifikasi 2 jenazah korban.
Pukul 07:34 WIB
Kapal milik Amerika Serikat (AS) USS Sampson 104 menemukan 6 jenazah korban AirAsia QZ8501 di antara perairan Selat Karimata dan Laut Jawa. 2 Jenazah dan serpihan juga dilaporkan tiba di Pangkalan Bun.
Pukul 06:55 WIB
Tan hana wighna tan sirna atau Tak ada rintangan yang tak dapat dihadapi. Semboyan Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut ini terpatri begitu kuat dalam misi kemanusiaan pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 05:00 WIB
Tim SAR gabungan telah bekerja efektif. Tapi proses evakuasi penumpang dan pencarian badan pesawat AirAsia terkendala cuaca buruk dan ombak.
Pukul 04:16 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus mengumpulkan data antemortem dari pihak keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501, termasuk dari keluarga kopilot pesawat, Remi Emmanuel Plesel.
Pukul 02:36 WIB
Komando Pasukan Katak (Kopaska) akan menyisir di dalam lautan demi mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan Selat Karimata. Menurut salah satu pimpinan Kopaska yang berada di Kapal KN 101 Purworejo, Letda Laut Edi Abdillah, mereka akan menyelam 25 sampai 30 meter bahkan bisa mencapai 40 meter setelah pindah ke KRI Banda Aceh.
Pukul 01:14 WIB
Identifikasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Termasuk identifikasi terhadap 2 jenazah yang pada Kamis (1/1/2015) malam tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Pukul 00:26 WIB
Setelah semua berkas dan kelengkapan pemulangan jenazah pramugari AirAsia, Khairunissa Haidir Fauzie rampung, dipastikan Jumat ini jenazah Nissa akan diterbangkan ke kota kelahirannya, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
>>>Kamis 1 Januari 2015>>>
Kamis 1 Januari 2015
Pukul 23:39 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus mengumpulkan data antemortem dari pihak keluarga korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 guna proses identifikasi jenazah.
Pukul 23:17 WIB
Pencarian dan evakuasi jasad korban musibah pesawat AirAsia QZ8501 perlahan mulai terlihat hasilnya. Terhitung sudah 8 jenazah yang bisa dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur. Hanya saja bangkai pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu belum juga dapat ditemukan.
Pukul 22:00 WIB
Tim gabungan Search and Rescue (SAR) kembali menemukan barang-barang yang menjadi bagian pesawat AirAsia QZ8501. Hal itu disampaikan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo.
Pukul 21:55 WIB
2 Jenazah penumpang maskapai AirAsia tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur. Sebelumnya kedua jasad ini diterbangkan dari Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah menuju Landasan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pukul 21:10 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya besok akan mengirim kapal tanker berisi bahan bakar minyak (BBM) ke daerah operasi evakuasi korban musibah pesawat AirAsia QZ8501. Tanker itu merupakan bantuan dari Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Pukul 20:35 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, tim gabungan Search and Rescue (SAR) akan mendapat bantuan peralatan deteksi objek bawah air dari Singapura. Alat-alat itu akan dikirim untuk pelaksanaan operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 20:12 WIB
Panglima Armabar Laksamana Muda TNI Widodo memantau KRI Banda Aceh untuk mengecek kesiapan lokasi pencarian dan evakuasi korban AirAsia di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Selain itu dia juga mengecek KRI Banda Aceh selaku pemegang kendali SAR laut.
Pukul 20:03 WIB
Setelah sempat terhambat oleh cuaca yang tiba-tiba buruk, Kapal KN 101 Purworejo akhirnya bergerak menuju KRI Banda Aceh. Hal ini untuk mengantar para penyelam yang telah siap untuk melakukan evakuasi penumpang AirAsia.
Pukul 15:22 WIB
Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainudin mengatakan, ada 2 unit armada udara yang pagi tadi diterbangkan dari Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Yakni 1 pesawat CN-295 dan 1 Hercules C-130 dari TNI AU yang tinggal landas ke lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 14:00 WIB
Polisi menemukan tabung gas yang diduga milik pesawat AirAsia di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah.
Pukul 12:30 WIB
Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur kembali menerima jenazah korban hilangnya maskapai penerbangan AirAsia QZ8501. Ada 4 jenazah tiba di rumah sakit di Jalan Ahmad Yani ini.
Tiga mobil jenazah milik TNI Angkatan Laut (AL) yang mengangkut 4 jenazah tiba lewat pintu depan RS Bhayangkara sekitar pukul 12.30 WIB.
Pukul 11:23 WIB
KN SAR 101 Purworejo, kapal terbesar yang dimiliki Badan SAR Nasional (Basarnas) diikutsertakan dalam pencarian AirAsia QZ8501. Salah satu kelebihan kapal ini, yakni memiliki landasan Helikopter (Helipad).
Pukul 11:11 WIB
Petugas SAR gabungan menerbangkan 4 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 dari Pangkalan Bun menuju Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur untuk kemudian diidentifikasi di RS Bhayangkara Surabaya, Jatim.
Pukul 09:37 WIB
Pada hari ke-5 pencarian, Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) telah mengirimkan kapal untuk mendeteksi sinyal dari kotak hitam (blackbox) pesawat nahas tersebut. Saat ini kapal tersebut telah berada di lokasi pencarian di Selat Karimata.
Pukul 09:33 WIB
Proses evakuasi tim SAR gabungan kembali membuahkan hasil. 2 Jenazah lagi telah dievakuasi dari lokasi pencarian AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk kemudian dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin.
Pukul 08:48 WIB
Cuaca cerah di sekitaran lokasi pencarian korban AirAsia QZ8501 langsung dimanfaatkan untuk melakukan pencarian. Tak tanggung-tangggung, 4 helikopter diterbangkan sekaligus ke perairani Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Sementara para penyelam sudah turun lebih pagi dari sebelumnya.
Pukul 08:17 WIB
Operasi pencarian dan evakuasi korban musibah pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Di awal tahun 2015, terhitung sudah 8 jenazah ditemukan Tim Search and Rescue (SAR) gabungan.
Pukul 07:28 WIB
6 Anggota Bidang Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah diminta membantu identifikasi jasad korban AirAsia QZ8501 di Jawa Timur dan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Menurut Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Rini Muliawati, permintaan ini disebabkan karena jam terbang tim DVI Polda Jateng yang sudah tinggi.
Pukul 06:50 WIB
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) akan memantau keadaan keluarga korban pramugari senior AirAsia QZ8501 rute Surabaya ke Singapura yang jatuh di perairan Selat Karimata, Wanti Setiawati. Orangtua Wanti adalah warga Kampung Lembur Tengah, RT04/05 Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Pukul 05:41 WIB
Teluk Kumai di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menjadi titik pusat dalam pencarian dan evakuasi korban pesawat [AirAsia]( 2154990 "") QZ8501. Teluk yang dipenuhi banyak nelayan itu ternyata memiliki cerita versi para pencari ikan yang diduga melihat pesawat tersebut.
Pukul 04:44 WIB
Evakuasi korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 masih terus diupayakan oleh Tim SAR gabungan. Ternyata ditemukan berbagai kendala saat evakuasi pasca-penemuan serpihan dan beberapa jasad korban musibah pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut.
Pukul 03:00 WIB
Tantangan besar menanti tim SAR gabungan dalam mengevakuasi korban AirAsia QZ8501 dari KRI Bung Tomo menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Beberapa helikopter yang dikerahkan tidak semuanya sanggup menjalankan misi dengan baik. Hanya helikopter jenis Dolphin milik Basarnas yang bisa mengangkut jenazah menuju darat.
Pukul 02:21 WIB
Malam Tahun Baru atau malam pergantian tahun 2015 identik dengan perayaan dan gemerlap kembang api. Tapi dalam kondisi duka evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501, suasana malam pergantian tahun justru sebaliknya.
Pukul 01:50 WIB
Dua jasad korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya dapat dievakuasi melalui posko Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pukul 00:30 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Sulistyo membantah kabar adanya jasad korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang mengenakan jaket pelampung (life jacket).
>>>Rabu 31 Desember 2014>>>
Pukul 23:22 WIB
Proses evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 tampaknya harus tertunda karena cuaca. Tak hanya penemuan yang terhambat, proses evakuasi jenazah yang sudah berada di KRI Bung Tomo pun jadi tidak maksimal.
Pukul 23:18 WIB
Satu per satu penumpang pesawat [AirAsia]( 2154958 "") QZ8501 ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Salah satunya diduga pramugari asal Palembang, Khairunissa Haidar Fauzie. Identitas jenazah pramugari cantik ini diperjelas dengan baju pramugari yang dipakai, ID card atau kartu pengenal atas nama korban.
Pukul 22:17 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur telah melakukan pemeriksaan sementara terhadap 2 jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8051 yang hilang kontak pada Minggu pagi 28 Desember 2014.
Pukul 21:55 WIB
CEO AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengaku saat pertama kali mendengar telah ada temuan terkait pesawat tersebut, pihaknya terkejut dan shock. Sebab tak menyangka yang ditemukan adalah tubuh yang mengapung di lautan.
Pukul 20:58 WIB
2 Jenazah korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 yang baru saja tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya sudah diperiksa Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Pukul 20:44 WIB
CEO AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko enggan menyebutkan berapa kompensasi dan tunjangan yang akan diberikan pihaknya kepada keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 20.13 WIB
Total sudah 7 jasad penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan search and rescue (SAR). 2 jasad di antaranya sudah diterbangkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ke Surabaya, Jawa Timur, untuk diidentifikasi lebih mendalam.
Deputi Operasional Basarnas Mayor Jenderal TNI Tatang Zainuddin mengatakan, kemungkinan 5 jasad lagi baru akan diterbangkan ke Surabaya pada Kamis 1 Januari 2015 besok. "Besok pagi kemungkinan 5 jenazah baru bisa diterbangkan ke Surabaya," ujar Tatang.
Pukul 19.51 WIB
Tim survei yang beranggotakan Ikatan Surveyor Indonesia dan Asosiasi Kontraktor Survey Laut Indonesia akan menurunkan robot jenis R-O-V di dasar laut Selat Karimata. Robot ini nantinya akan mengambil data visual berupa foto dan video di tempat yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat.
Pukul 18.36 WIB
Satu tim survei yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Survey Laut Indonesia diberangkatkan menuju Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, untuk membantu mencari badan pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 17.03 WIB
2 Jenazah korban jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 dibawa dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo menuju Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Pukul 16.28 WIB
Kapal riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) semakin mendekati lokasi penemuan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Berangkat jam 12 dini hari tadi, paling tidak butuh satu hari mencapai lokasi serpihan pesawat ditemukan," kata Kepala Seksi Program Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas di Jakarta.
Pukul 16.22 WIB
2 Jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang dijemput dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah akhirnya tiba di Lanud TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. 2 Jenazah tersebut tiba sekitar pukul 16.14 WIB.
Pukul 14.42 WIB
CEO AirAsia Tony Fernandes menyambangi Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, tempat evakuasi jasad penumpang AirAsia QZ8501. Tony langsung memasuki ruang pertemuan kecil yang berada tak jauh dari posisi landing.
Pukul 14.00 WIB
Tim Basarnas berhasil mengevakuasi 2 jenazah korban Pesawat AirAsia QZ8501 ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Jenazah lalu dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin.
Pukul 12.48 WIB
Pemerintah Kota Waringin Barat menyiapkan 162 peti jenazah untuk seluruh jasad penumpang AirAsia QZ8501. "162 peti jenazah yang sesuai dengan standar kami siapkan. Nanti dikerjakan semua petugas yang ada," kata Bupati Kota Waringin Barat Ujang Iskandar di RSUD Sultan Imanuddin.
Pukul 11.25 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan pihaknya kembali menemukan 1 jenazah pada pencarian AirAsia QZ8501 Rabu pagi tadi. Dengan demikian, hingga kini, ada 7 jasad penumpang yang ditemukan. Kondisi seluruh jasad masih utuh.
Pukul 11.02 WIB
Posko Crisis Center bagi keluarga korban AirAsia QZ8501 di Terminal II Bandara Juanda segera pindah ke Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono.
Pukul 10:24 WIB
Kapal Badan SAR Nasional (Basarnas) KN 224 balik ke pangkalan di Pelabuhan Kumai lantaran ombak di sekitar area pencarian puing dan jasad penumpang AirAsia setinggi 3 meter.
Pukul 10:22 WIB
Penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut diterjunkan untuk mencari pesawat dan penumpang AirAsia QZ8501 di kedalaman 30 meter.
Pukul 09:43 WIB
93 Keluarga korban AirAsia QZ 8501 telah memberikan data Antemortem guna membantu proses identifikasi jenazah korban. Selain itu, tim DVI juga telah menerima 30 sampel DNA.
Pukul 09:28 WIB
Bandara Juanda, Sidoarjo, bersama Pemerintah Provinsi Surabaya telah menyiapkan 130 ambulans guna mengantar seluruh jenazah korban AirAsia QZ8501 ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Pukul 09:03 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengungkapkan, saat ini sudah ada bantuan berupa peti mati untuk jenazah yang ditemukan. Semua berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Disiapkan 168 peti, kontribusi dari bupati," kata Bambang.
Pukul 08:31 WIB
Hingga pagi ini telah ditemukan 6 jasad dari AirAsia QZ8501. Seluruhnya sudah dievakuasi.
"Posisi terakhir ada 6 jenazah yang sudah dievakuasi. Perkembangan sangat dinamis. Ditemukan 3 jenazah. 2 Laki-laki, 1 perempuan berpakaian pramugari," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo.
Pukul 08:20 WIB
General Manager Bandara Juanda Trikora Harjo memastikan bahwa keluarga korban AirAsia QZ8501 batal untuk berangkat memantau langsung lokasi penemuan korban dan serpihan pesawat di Pangkalan Bun, Kalimantan Barat hari ini. Padahal sebelumnya, AirAsia dan Angkasa Pura berjanji akan mengajak seluruh keluarga untuk meninjau langsung lokasi pencarian pesawat.
Pukul 07:16 WIB
Seusai mendapat laporan ditemukannya serpihan pesawat yang diduga merupakan pintu emergency exit dari AirAsia QZ8501 pada Selasa 30 Desember 2014, kapal Badan SAR Nasional (Basarnas) KN 224 mulai menuju titik point tersebut di tepi barat Dumai. Baru berjalan sekitar 15 menit, Kapal KN 224 menemukan benda yang mengambang.
Pukul 06:08 WIB
Proses evakuasi jasad penumpang AirAsia mengalami hambatan pada Selasa 30 Desember 2014 lantaran cuaca yang tidak mendukung. Tim Basarnas Special Group (BSG) di kapal KN 224 hari ini siap melakukan penyelaman untuk mengevakuasi jasad penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 tersebut.
Pukul 05:54 WIB
Cuaca yang tidak bersahabat pada Selasa 30 Desember 2014 kemarin membuat proses evakuasi penumpang AirAsia terhambat. Pada pagi ini, KRI Bung Tomo siap melanjutkan proses evakuasi penumpang QZ8501 tersebut.
Pukul 04:00 WIB
Panglima TNI Moeldoko menyatakan pihaknya bakal menambah kekuatan untuk membantu proses evakuasi jenazah dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 03:00 WIB
Untuk investigasi penyebab kecelakaan AirAsia itu, Airbus menyatakan siap bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Hal ini merupakan bagian dari komitmennya terhadap keselamatan penumpang.
Pukul 02:00 WIB
Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia Cho Tai-Yong mengakui insiden AirAsia QZ8501 sangat melukai hatinya. Pasalnya, tiga warga negaranya di dalam pesawat yang jatuh pada Minggu 28 Desember 2014 pagi.
Pukul 00:30 WIB
Posko SAR Pontianak di Pangkalan Udara Supadio Pontianak resmi ditutup pada pukul 17.00 WIB. Tujuannya untuk mengevakuasi pesawat AirAsia di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim SAR Pontianak pun bergerak cepat. Namun, jajaran Pangkalan Udara (Lanud) Supadio Pontianak tetap siaga di wilayahnya.
>>>Selasa 30 Desember 2014>>>
Pukul 23:45 WIB
Kepala Sub Seksi Operasi SAR Pontianak, Yulius Cahyono mengungkapkan, setelah mendapat kabar adanya penemuan pesawat AirAsia di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pihaknya langsung dikontak Basarnas pusat untuk berpindah ke wilayah tersebut.
Pukul 23:17 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan akan memfasilitasi setiap keinginan keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Termasuk jika ada pihak keluarga yang ingin ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 22:25 WIB
Kementerian Luar Negeri Inggris (FCO) segera merespons penemuan serpihan dan jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Mereka memastikan salah satu penumpang di pesawat itu adalah warga negaranya.
Pukul 21:21 WIB
Keluarga penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 menggelar doa bersama di rumah Jo Indri yang berada di Jalan Kupang Baru Nomor 58, Surabaya, Jawa Timur. Penumpang atas nama Jo Indri, Jie Stephanie Gunawan, Jie Steven Gunawan, Jie Stevie Gunawan, Jie Charly Gunawan, Meiji Thejakusuma serta Kristanto adalah 1 keluarga.
Pukul 20:42 WIB
Pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan membuahkan hasil. Beberapa serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan beberapa korban penumpang pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu ditemukan di perairan Kalimantan tak jauh dari Pangkalan Bun.
Pukul 20:23 WIB
Minggu 28 Desember 2014 adalah penerbangan terakhir bagi AirAsia QZ8501. Laju pesawat rute Surabaya-Singapura itu terhenti di perairan bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata.
Pukul 20:12 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan kepada seluruh tim SAR gabungan untuk segera melakukan pencarian besar-besaran korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Karimata.
Pukul 19:39 WIB
Polri turut ambil bagian dalam upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak hari Minggu lalu. Sedikit berbeda dengan tim lainnya, Polri memanfaatkan sinyal telepon seluler (ponsel) untuk melacak keberadaan korban.
Pukul 19:35 WIB
Kepala Basarnas Marsdya TNI Henry Bambang Sulistyo memastikan, benda-benda yang ditemukan di perairan Kalimantan dekat Selat Karimata adalah bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014.
Pukul 19:21 WIB
Sejumlah serpihan dan jasad pesawat maskapai AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 telah ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melihat langsung ke lautan tempat ditemukannya puing dan korban dengan menggunakan pesawat Hercules C-130.
Pukul 19:00 WIB
Sebanyak 3 jasad telah dievakuasi tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Kalimantan dekat Selat Karimata. Saat ini, jenazah telah berada di KRI Bung Tomo yang terdiri dari 2 wanita dan 1 laki-laki.
Pukul 18.26 WIB
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol Dokter Budiyono mengatakan, dengan temuan jasad penumpang, pihaknya segera mengumpulkan antemortem dari keluarga korban guna mengidentifikasi jasad pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Antemortem adalah data yang didapatkan dari keluarga ataupun dari instansi korban semasa hidup. DNA dan sidik jari termasuk dalam data ini.
Pukul 18.15 WIB
Tim SAR menemukan 10 benda berwarna putih yang dipastikan serpihan pesawat AirAsia dan pelampung. Penemuan serpihan ini berada di 190 kilometer Barat Daya Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Tim SAR juga menemukan banyak jenazah penumpang pesawat yang menjadi korban dalam kecelakaan ini di Pulau Gosong Sengora sekitar 90 kilometer dari Pangkalan Bun.
Pukul 18.00 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Bangka Belitung (Babel) menyediakan 200 unit kantong jenazah untuk mengevakuasi korban diduga penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu 28 Desember lusa kemarin. Kantong mayat itu disalurkan tim pencari AirAsia ke posko Pangkalan Bun yang menjadi tempat evakuasi penemuan mayat dan serpihan pesawat.
Pukul 17.00 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) akan mengerahkan seluruh aset udara di Bangka Belitung ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, untuk membantu proses evakuasi dan pengangkatan serpihan dan korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan di sekitar wilayah itu.
Pukul 16.34 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, Tim Dissaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri telah disiapkan untuk mengidentifikasi jasad-jasad yang sudah ditemukan. Tim DVI akan mengidentifikasi jasad-jasad itu di Surabaya, Jawa Timur.
Pukul 16.05 WIB
Presiden Jokowi langsung berangkat menuju salah satu posko pencarian hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 yang terletak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Jokowi beserta rombongan akan meninjau langsung proses evakuasi korban pesawat yang hilang sejak Minggu 28 Desember 2014 lalu.
Pukul 15.34 WIB
Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dalam penerbangan Surabaya-Singapura pada Minggu 28 Desember 2014 ditemukan di hari ketiga. Di bawah laut Selat Karimata. Setidaknya 3 jasad penumpang telah dievakuasi ke Pangkalan Bun. Proses pencarian akan terus dilakukan meski sejumlah hambatan dialami tim seperti kondisi ombak lebih dari 2 meter, dan kecepatan angin lebih dari 20 knot.
Pukul 15.05 WIB
Tim SAR mengevakuasi satu jasad di lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, perairan Kalimantan Selatan. Jasad yang diduga wanita itu terapung di laut.
Pukul 15.04 WIB
Penyelam diterjunkan evakuasi AirAsia QZ8501
Pukul 14.58 WIB
Setelah penemuan serpihan berwarna merah di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang dinyatakan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 berupa emergency exit door dan jasad korban. Pihak Basarnas memastikan seluruhnya akan dibawa ke Pangkalan Bun. Pemilihan lokasi tersebut, sambung Bambang, karena pangkalan itu dianggap sebagai landasan yang terdekat dengan lokasi penemuan benda-benda atau serpihan-serpihan yang diduga pesawat itu.
Pukul 14.50 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo menjelaskan soal penemuan serpihan diduga pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dia mengatakan, di antara beberapa serpihan yang ditemukan, ada objek yang sangat mirip pintu darurat pesawat. Kata dia, kemungkinan serpihan itu berasal dari pesawat AirAsia QZ8501.
Pukul 14.49 WIB
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Sulistyo menyatakan, tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak menemukan benda-benda serpihan pesawat, bayangan pesawat, dan objek yang diduga jasad penumpang.
Pukul 14.48 WIB
Pesawat AirAsia QZ8501 dipastikan telah ditemukan. Serpihan demi serpihan yang ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Basarnas memastikan benda-benda tersebut merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501. "Saya pastikan benda-benda itu adalah bagian dari pesawat yang kita cari (AirAsia QZ8501)," kata Kepala Basarnas Bambang Sulistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/12/2015).
Kepastian itu, menurut Bambang, diperolehnya atas penglihatan di lapangan oleh komandan unsur yang menyatakan telah menemukan emergency exit door atau pintu keluar darurat.
Pukul 13.55 WIB
Tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 dari TNI Angkatan Udara (AU) dikabarkan melihat sesosok jasad manusia, di perairan Selat Karimata yang berada dekat dengan Teluk Air Hitam, Kalimantan Barat. Penemuan tersebut terlihat dari jepretan gambar seorang fotografer media yang berada di dalam Hercules A139 yang dipiloti Mayor Penerbang Akal Juang.
Pukul 13.28 WIB
Ada 10 serpihan di lokasi pencarian AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Pukul 12.30 WIB
Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat berwarna merah. Laporan itu disampaikan seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu.
Pukul 09.22 WIB
Kepala Basarnas Marsdya TNI Bambang Sulistyo mendapat informasi adanya 2 nelayan yang mengaku melihat dan mendengar dentuman di sekitar lokasi hilangnya AirAsia QZ8501. Basarnas langsung menindaklanjuti informasi itu pada pencarian hari ketiga ini.
Pukul 07.10 WIB
Pencarian AirAsia QZ8501 dilanjutkan. Lokasi pencarian diperluas menjadi 13 titik.
>>Senin 29 Desember 2014>>
Senin 29 Desember 2014
Pukul 19.20 WIB
Pencarian AirAsia QZ8501 di selat karimata dihentikan dan dilanjutkan Selasa.
Pukul 18.01 WIB
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengatakan pihaknya telah memeriksa lokasi diduga jatuhnya tumpahan minyak di laut atau tepatnya di Selat Karimata, antara Pulau Kalimantan dan Pulau Belitung, di bawah rute penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak. Namun menurut petugas di lokasi, tumpahan minyak itu bukan dari AirAsia.
Pukul 16.48 WIB
Pesawat Orion milik Australia dilaporkan mendeteksi 'objek' dekat Pulau Nangka, di Barat Daya Pangkalan Bun, Kalimantan. Atau sekitar 1.120 km dekat lokasi AirAsia QZ8501 hilang kontak.
Pukul 15.59 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendatangi Posko Crisis Center, tempat para keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501 menunggu kabar keluarga mereka di Terminal II Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Pukul 15.06 WIB
Basarnas Mulai cari tumpahan minyak AirAsia QZ8501 di Selat Karimata
Pukul 14.40 WIB
Jokowi ke Kantor Basarnas cek perkembangan pencarian AirAsia QZ8501
Pukul 14.15 WIB
Kepala Dinas TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengatakan, proses pencarian Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 saat ini berpotensi menemui kendala. Pertama adalah lokasi pasti hilangnya pesawat tersebut. Sebab, belum ada kepastian di titik mana pesawat tipe Airbus A320-200 itu hilang. Kendala lain adalah kurangnya data-data saat pesawat itu hilang, belum lagi saat ini musim angin utara. Di mana dengan kondisi seperti ombak di lautan begitu deras.
Pukul 10.01 WIB
TNI AD menerbangkan 4 helikopter dari Pusat Penerbang TNI AD (Puspenerbad) untuk melakukan pencarian AirAsia QZ8501 di wilayah perairan Bangka Belitung dan wilayah darat Kalimantan Barat. Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kolonel Wuryanto mengatakan, 4 heli tersebut terdiri dari 2 Heli Bell 412 dan 2 Heli MI 35P. 2 Heli diterbangkan ke Tanjung Pandan pulau Bangka. 1 Heli menuju Pangkalan Bun Kalbar dan 1 heli menuju ke Pangkal Pinang. TNI Angkatan Laut (AL) juga menyiapkan 8 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Pukul 09.41 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo mengatakan, diperkirakan pesawat AirAsia QZ8501 yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak tersebut berada di dasar laut yang diperkirakan di Laut Jawa.
Pukul 09.11 WIB
Pencarian AirAsia QZ8501 dilanjutkan, Basarnas perluas titik pencarian di Laut Jawa
>>Minggu 28 Desember 2014>>
Minggu 28 Desember 2014
Pukul 22.00 WIB
Pencarian AirAsia QZ8501 dihentikan
Pukul 21.37 WIB
Hercules dan Heli Superpuma Diterjunkan Cari Pesawat AirAsia
Pukul 17.43 WIB
Polri Terjunkan Regu Ditpolair Kalbar Cari AirAsia QZ8501
Pukul 17.17 WIB
TNI Kerahkan 5 Pesawat dan 3 KRI Cari AirAsia QZ8501
Pukul 16.24 WIB
8 Boat Basarnas Diterjunkan Melacak Jejak AirAsia
Pukul 15.58 WIB
Hercules dan Heli Superpuma Diterjunkan Cari Pesawat AirAsia
Pukul 14.27 WIB
Pusat informasi di Terminal 2 Bandara Juanda pun dipenuhi keluarga penumpang.
Pukul 13.10 WIB
Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murdjatmodjo menyatakan, jika masih terbang pesawat AirAsia QZ8501 tersebut sudah kehabisan bahan bakar karena sejak terbang sampai saat ini sudah melewati lebih dari 8 jam. "Kalau masih terbang terus sampai sekarang bahan bakarnya habis. Posisi lost contact (hilang kontak) sudah lebih 1 jam terbang," ujar Djoko.
Pukul 12.49 WIB
Untuk pencarian AirAsia QZ8501, Basarnas mengirim 7 kapal pencari ke posisi antara Tanjung Pandan, Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat.
Pukul 12.31 WIB
Kementerian Hubungan telah memastikan Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura mengalami hilang kontak. Namun, pesawat dengan nomor penerbangan QZ 8501 itu belum dinyatakan celaka.
Pukul 12.21 WIB
Badan Penerbangan Singapura (CAAS) mengatakan Angkatan Udara Singapura telah menerjunkan 2 pesawat jenis Hercules C130 untuk membantu petugas Indonesia mencari AirAsia yang mengangkut 155 orang tersebut.
Pukul 11.46 WIB
TNI AU mengirimkan pesawat Boeing 737 surveilance untuk mencari Pesawat AirAsia yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura. Tim pencari terdiri atas 17 orang terdiri dari tim outing dan tim pemantau radar.
Pukul 10.49 WIB
Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan pesawat jenis Airbus 320 itu hilang kontak di sekitar Teluk Kumai, dekat Pulau Belitung. "Menurut Petugas ATC Bandara Soekarno Hatta Jakarta, koordinat terakhir kontak pesawat pada 03 09 15 S – 111 28 21 E," demikian keterangan Basarnas lewat akun Facebook.
Pukul 07.28 WIB
Sesuai prosedur, ATC Jakarta menyatakan pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada pukul 07.08 WIB sebagai tahap pertama. Lalu tahap lanjutan, 20 menit kemudian dinyatakan hilang pukul 07.28 WIB, diikuti pukul 07.55 WIB dinyatakan pesawat hilang.
Pukul 06.18 WIB
Pesawat benar-benar menghilang dari radar. Hanya ada rencana penerbangan saja pada radar. Namun jejak si burung besi telah menghilang.
Pukul 06.17 WIB
Pesawat mulai tak terlacak. Pesawat hanya tampak sinyal HDSP. Pada saat itu pesawat sekaligus hilang kontak dengan ATC.
Pukul 06.12 WIB
Pesawat AirAsia QZ8501 kontak ATC (Air Traffic Controller/menara pengawas) radar Jakarta pada frekuensi 125 megahertz (MHz). Saat itu, pesawat dapat diidentifikasi oleh layar radar Jakarta. Namun saat kontak tersebut, pesawat meminta untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki demi menghindari awan.
Pukul 05.36 WIB
Pesawat AirAsia QZ8501 berangkat dari Surabaya menuju Singapura dengan ketinggian 32 ribu kaki atau flight level plan 320. Pesawat terbang dengan jalur M635.
(Mut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar